Nyoman Parta : Dua Jempol untuk Wayan Koster

DENPASAR – Dua jempol untuk Gubernur, Bali Wayan Koster. Itulah kalimat yang disampaikan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, Nyoman Parta, Rabu (1/6/2022).

“Pada tanggal 14 Mei 2019, saya selaku Ketua Komisi 4 DPRD Bali  mendampingi Gubernur Bali, Wayan Koster, meletakkan batu pertama menandai pembangunan Unit Pelayanan Kanker di RS Bali Mandara dimulai. Kemarin tanggal 31 Mei 2022, Gebernur Bali, Wayan Koster, telah meresmikan Unit Pelayanan Kanker Terpadu, pertanda sudah mulai beroperasi dan siap menerima pasien,” kata Parta.

Politisi PDI Perjuangan asal Guwang, Gianyar ini mengaku selalu mengikuti pembangunan Unit Kanker Pelayanan Kanker Terpadu ini. “Saya mengapresiasi kesungguhan Gubernur Bali Wayan Koster dalam mewujudkan pembangunan ini,” ujarnya.

Menurutnya, sesungguhnya mewujudkan pembangunan ini tidak mudah. Disamping menyiapkan pembangunan fisik yang memang berbeda dengan pembangunan rumah sakit pada umumnnya, juga harus menyiapkan kelengkapan sarana prasarana lab alat yang relatif lebih mahal. Sedangkan APBD di masa pandemi Covid-19 sangat terbatas. Begitu pula administrasi dan supervisi pelayanan kanker juga super ketat.

“Saya yang sering mengurus pasien kanker di RS Sanglah, banyak mendapatkan keluhan karena panjangnnya antrean dan keterbatasan alat yang tersedia. Antrean bisa berbulan-bulan,” katanya.

Oleh karena itu, kata Parta, dirinya sungguh harus menyampaikan rasa hormat. “Dua jempol untuk  Gubernur Bali, Wayan Koster. Ini kabar yang menggembirakan bagi kita semua. Potret pemimpin yang berempati,” tandasnya.

Lalu apa manfaat telah dibukanya instalasi pelayanan kanker terpadu yang terdiri dari subinstalasi onkologi radiasi dan subinstalasi kemoterapi di RSUD Bali Mandara ini? Menurut Parta, manfaat pertama, membantu masyarakat, khususnya Bali dan umumnya wilayah Indonesia bagian timur untuk mendapatkan terapi atau pengobatan kanker.

Kedua, jelas dia, subinstalasi onkologi radiasi saat ini sudah ada 2 centre. Dimana bisa membantu mengurangi antrean pasien yang panjang di RSUP Sanglah, sehingga pasien bisa lebih cepat mendapatkan penanganan.

Ketiga, peran onkologi radiasi di sini dapat membantu modalitas penanganan kanker sebanyak lebih dari 52.7 % dari seluruh kasus kanker, sehingga sangat membantu tim onkologi yang lain dalam menangani kasus kanker.

“Keempat, memberikan edukasi dan promotif ke masyarakat untuk lebih berani melakukan deteksi dini sehingga hasil terapi yang didapat akan jauh lebih baik. Serta kelima, onkologi radiasi dengan alat dan teknik yang saat ini lebih canggih dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penderita kanker,” papar Parta. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *