BADUNG – Bawaslu Bali terus memperkuat partisipasi generasi muda dalam pengawasan pemilu. Hal ini tercermin dalam audiensi yang dilakukan Bawaslu Bali dengan Universitas Triatma Mulya, Jumat (13/6/2025), di kampus yang berlokasi di kawasan Dalung, Kabupaten Badung.
Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali, Ketut Ariyani, yang diterima oleh Wakil Rektor Universitas Triatma Mulya, I Ketut Sutapa, beserta jajaran sivitas akademika.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Ariyani menekankan pentingnya peran mahasiswa dan generasi muda dalam mengawal proses demokrasi, khususnya dalam hal pengawasan partisipatif selama tahapan Pemilu.
“Mahasiswa sebagai bagian dari kelompok intelektual muda punya peran strategis untuk menjadi mata dan telinga demokrasi. Kami ingin mengajak mahasiswa di Triatma Mulya sadar bahwa ada tanggung jawab warga negara untuk turut serta menciotakan iklim Pemilu yang bersih,” ujar Ariyani.
Lebih lanjut, Ariyani menuturkan bahwa Bawaslu membuka ruang kolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan untuk memperluas literasi kepemiluan, mendorong kesadaran kritis mahasiswa terhadap praktik politik elektoral, dan menangkal potensi pelanggaran di lapangan.
“Di waktu non tahapan ini, Bawaslu merasa kali ini saat yang tepat untuk menanamkan konsep Pemilu yang bersih dan Demokrasi yang sehat kepada generasi muda, paling tidak mereka tau apa hal yang dilarang dalam Pemilu secara mendetail, kalau mau ikut terjun mengawasi itu prospek jangka panjang kami,” jelas Srikandi Bawaslu Bali itu.
Menyambut baik yang dijabarkan Ariyani, Sutapa menilai bahwa dunia kampus tidak bisa lagi bersifat pasif dalam menyikapi dinamika politik, terlebih yang menyangkut masa depan demokrasi Indonesia.
“Kami siap bersinergi dalam hal edukasi politik yang sehat dan konstruktif. Kami percaya, mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang kritis sekaligus solutif, termasuk dalam urusan kepemiluan,” ujar Sutapa.
Audiensi ini juga membahas potensi program bersama, seperti kuliah umum bertema kepemiluan, atau pelatihan relawan pengawasan pemilu yang mungkin bisa dilakukan pada program yudisium ataupun Pengenalan Lingkungan Kampus. (bs)