Lomba Busana Adat PKB, Wujud Pelestarian Kain Lokal Bali

BULELENG – Menjadikan endek dan tenun di daerah menjadi tuan di rumahnya sendiri dan memberdayakan perajin endek dan tenun ikat Bali sehingga secara tidak langsung dapat menggeliatkan ekonomi daerah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Bali, Ny. Putri Suastini Koster, dalam acara Wimbakara (Lomba) Desain dan Peragaan Busana Adat serangkaian kegiatan Pesta Kesenian Bali yang bertempat di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Minggu (26/6/2022).

Dalam sambutannya, Putri Suastini menyebutkan, masyarakat Bali diharapkan ikut serta mendukung pelestarian kerajinan endek dan tenun ikat Bali melalui 3 langkah yaitu membuat, menjual, serta memakainya.

Ditambahkannya, semua contoh peragaan kerajinan dari masing-masing kabupaten ini nantinya agar dijadikan contoh dalam penggunaannya dari segi estetika dan etika berbusana Bali di kehidupan sehari-hari.

“Kalau berbicara busana adat Bali sebagai ajang pelestarian, ke depannya lebih baik hanya diparadekan. Tidak hanya busana inovasi yang berakar dari tradisi, namun juga tidak mengambil utuh busana adat pakem dari kabupaten/kota lainnya,” tandasnya.

Ditemui usai kegiatan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Buleleng, Ir. I Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana, menyatakan, kebanggaannya kepada peserta lomba yang mewakili Kabupaten Buleleng dan semua pihak yang terlibat, karena sudah berusaha seoptimal mungkin untuk melakukan yang terbaik dan ke depannya menjadi evaluasi, bagaimana menggali potensi lebih baik lagi.

“Kita di sini ikut serta menampilkan busana khas Buleleng salah satunya Payas Ningrat Buleleng dengan berbagai gabungan yang lebih praktis agar lebih gampang dikenal oleh khalayak umum,” ucapnya.

Masih di tempat yang sama, salah satu penonton asal Spanyol, Roberto Rodrigo, menyampaikan kebanggaannya terhadap kegiatan seperti ini karena yang dia ketahui Bali memiliki berbagai macam ciri khas busana tradisional.

Lebih lanjut, dia menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini yang menyuguhkan pelestarian budaya Bali dengan iringan musik tradisional Bali agar lebih baik lagi.

“Tentu saja pada saat saya akan kembali ke negara asal, saya akan membeli kain endek dan tenun khas Bali ini sebagai oleh-oleh dan memperkenalkan budaya Bali di Spanyol,” pungkasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *