Gara-gara Tak Dibelikan Motor, Gantung Diri

BULELENG – Gara-gara orangtuanya tidak bisa membelikan sepeda motor, Wayan Nadi Sering (31) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Nadi Sering ditemukan gantung diri oleh orangtuanya, Nengah Sumera (76) di ruang tamu rumahnya, Selasa (24/5/2022) sekira pukul 18.00 Wita.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya, menjelaskan, Nadi Sering, warga Banjar Dinas Kawanan Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ditemukan dalam keadaan tergantung pada balok pelafon dengan ketinggian kurang lebih 2,5 meter dari tanah dengan menggunakan tali nilon warna biru. Panjangnya kurang lebih 1,5 meter, ukuran 14 mm dengan simpul mati. Telapak kaki korban menyentuh tanah, tinggi tubuh korban 163 cm.

Saat ditemukan, korban memakai baju kaos warna hitam lengan pendek dan memakai celana pendek jean warna abu-abu.

Setelah melihat korban tergantung, ayahnya, Nengah Sumera, kemudiaan meminta bantuan kepada I Ketut Badbad (52) dan masyarakat yang lain untuk membantu menurunkan korban. “Atas peristiwa tersebut orangtua korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut dan tidak menuntut secara hukum serta menolak untuk dilakukan otopsi,” kata AKP Sumarjaya.

Hasil pemeriksaan medis luar yang dilakukan oleh tenaga medis Wayan Yuliana, A.Md.Kep, selaku petugas medis Puskesmas Tejakula II di Desa Julah, bahwa nadi sudah tidak teraba. Terdapat luka bekas jeratan di leher. Diperkirakan korban meninggal dalam waktu kurung lebih 2 jam. Kejadian tersebut diduga meninggal karena gantung diri.

Motif Nadi Sering gantung diri, sesuai keterangan dari orangtuanya, korban meminta kepada orangtua untuk membelikan sepeda motor. Namun, orangtuanya tidak bisa membelikannya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *