Kerukunan Umat Beragama Sebagai Daya Tarik Wisata

Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 H di Kebun Raya Bedugul

TABANAN – Umat Islam di Candikuning, Tabanan menggelar acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 Hijriah di Lapangan Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali, Senin (9/5/2022). Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, seperti Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Ketua dan Anggota DPRD Tabanan, serta anggota DPD RI, H. Bambang Santoso.

Bupati Giri Prasta mengatakan, acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 H yang dirayakan oleh umat Muslim Candikuning II Kabupaten Tabanan, merupakan wujud konkret kerukunan hidup umat beragama yang dijadikan role model oleh Provinsi Bali dan Kabupaten Badung.

“Saya tahu tentang sejarah Bedugul ini, dimana jaman dulu the founding father/bapak pendiri bangsa Ir. Soekarno sempat bersemedi di Air Terjun Toya Mampeh dan melihat ada Bedug dan Kulkul maka kawasan daerah ini dinamakan Bedugul gabungan nama Bedug dan Kulkul,” ucap Bupati Giri Prasta.

Bupati Giri Prasta juga mengajak umat untuk mempedomani ajaran muslim yang Rahmatan Lil’alamin yaitu rahmat bagi semesta alam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yaitu upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat. Oleh sebab itu, menurutnya, seorang pemimpin wajib untuk menyejahterakan umatnya.

“Kami hormat dan salut sekali kepada umat Muslim dan majelis taklim, karena di Pulau Bali di Kabupaten Badung dan di Kabupaten Tabanan umat Muslim telah mampu untuk mewarnai pembangunan sehingga terjadi seperti sekarang ini. Inilah yang perlu kita hargai bersama dengan selalu menjaga 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI. Dan terhadap umat Muslim di Kabupaten Badung berdasarkan kebijakan politik anggaran Giri Prasta, kita bangun sekolah muslim di Kuta Selatan, dan kita bangun masjid di Canggu Permai. Inilah wujud konkret dalam menjaga kerukunan hidup antar umat beragama,” tandas Giri Prasta.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengungkapkan kerukunan hidup antar umat beragama yang terjalin begitu erat menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Bali. “Kerukunan hidup antar umat beragama menjadi pedoman bagi 99.9% tamu mancanegara untuk datang ke Bali, inilah yang perlu kita pertahankan dengan baik,” imbuhnya.

Sementara Ketua Panitia Acara Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443 H, Imelda Rozan, didampingi tokoh umat Muslim Candikuning II Aril Dimitri Askaseta melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga dan melestarikan tradisi kebersamaan kekeluargaan dan gotong royong.

“Acara Ketog Semprong juga menjadi ajang masyarakat untuk berjumpa dengan pemimpinnya bersinergi membangun mimpi menjadi realisasi,” terangnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *