Selama Oktober 2023, Terjadi 91 Kejadian Bencana di Bali

  • Satu Luka-luka, 41 Bangunan Rusak Berat, Kerugian Rp 3,2 Miliar

DENPASAR – Selama periode 1 – 31 Oktober 2023 tercatat terjadi 91 kejadian bencana di Provinsi Bali. BPBD Provinsi Bali mencatat, akibat bencana tersebut satu orang mengalami luka-luka dan 41 bangunan rusak berat.

Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, menjelaskan, 91 kejadian bencana tersebut tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali. Sedangkan estimasi kerugian akibat bencana tersebut 3,2 miliar rupiah.

Menurut Rentin, dampak yang ditimbulkan dari kejadian bencana tersebut antara lain korban luka-luka satu orang. Bangunan yang terdampak yakni 41 rusak berat, 7 rusak sedang, 3 rusak ringan, 1 sarana ibadah, 2 perkantoran dan 2 bangunan lainnya.

“Tercatat Tercataha luas area yang terbakar selama periode ini,” papar Rentin.

Menurutnya, jumlah kejadian bulan ini meningkat dibandingkan dengan kejadian bencana di September lalu. Perhatian lebih serius pada bencana kebakaran hutan dan lahan, terbakarnya TPA Suwung dan TPA Mandung.

“Kebakaran hutan dan lahan meningkat dari bulan sebelumnya di sepanjang bulan Oktober yaitu dengan persentase 48,35 %. Kejadian kebakaran hutan dan lahan terbanyak di Kabupaten Buleleng (12), disusul Kabupaten Karangasem (11) dan Bangli (10),” tambah Rentin.

Ia menjelaskan, BBMKG Wilayah III Denpasar pada 31 Oktober lalu menyampaikan peringatan potensi curah hujan rendah masih terjadi pada sebagian besar kabupaten/kota se-Bali. Kondisi curah hujan rendah ini dapat meningkatkan peluang terjadinya bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan atau kekeringan lahan pertanian. 

“Sepanjang bulan Oktober 2023, BPBD provinsi, BPBD kabupaten/kota se-Bali, dan PMI telah mendistribusikan air bersih sedikitnya 434 Ribu liter ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Buleleng, Jembrana, Bangli dan Karangasem. Waspadai kebakaran hutan dan lahan dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran tanpa pengawasan dan hemat penggunaan air bersih. Mari tingkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan untuk Bali yang tangguh bencana!” tandas Rentin. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *