KPOTI Buleleng Siap Gencarkan Olahraga Tradisional

BULELENG – Komite Permainan Olahraga Tradisional Indonesia ( KPOTI) Kabupaten Buleleng bersiap untuk menggencarkan even olahraga tradisional di Buleleng. Selama ini, sebagian besar olahraga tradisional nyaris tenggelam oleh kemajuan zaman dan perkembangan teknologi.

Kepengurusan KPOTI Buleleng yang telah terbentuk sejak 2019 silam, kini sedang melakukan penggalian dan pemetaan terhadap eksistensi permainan olahraga tradisional di berbagai daerah di Buleleng.

Ketua KPOTI Kabupaten Buleleng, Nyoman Suasana, mengatakan, Pemkab Buleleng juga sudah membuka pintu sinergitas dengan KPOTI Buleleng untuk menumbuhkan kembali permainan olahraga tradisional itu.

Potensi permainan olahraga tradisional di Buleleng hidup dan berkembang sesuai karakter dan kehidupan budaya sejak awalnya. Semisal, Tradisi mengangsingan.

Jenggo mengatakan, tradisi tersebut masuk sebagai bagian dari permainan olahraga tradisional dan berkembang seiring dengan kehidupan agraris di wilayah pedesaan dataran tinggi, seperti wilayah Desa Gobleg, Desa Umejero, Desa Gesing, Desa Munduk, Desa Banyuatis, Desa Bengkel, Desa Pedawa dan desa lain berdekatan dengan kawasan itu.

“Kami akan merespon kondisi itu dengan menggelar even olahraga tradisional gangsing di wilayah-wilayah tersebut, jadi lebih mengakar karena permainan olahraga ini lahir dari basis budaya di wilayah agraris desa itu,” kata Suasana yang akrab disapa Jenggo.

Arahnya, kata Jenggo, permainan olahraga tradisional ini bisa menjadi atraksi untuk pengembangan sport tourism yang sedang dirancang oleh Pemkab Buleleng. Selain itu, upaya tersebut juga untuk menumbuhkan eksistensi budaya sehingga nantinya sejumlah aspek kebudayaan bisa didaftarkan sebagai warisan budaya kepada pemerintah.

“Pendataan olahraga tradisional akan kami lakukan dengan cara terjun langsung ke wilayah tertentu untuk mendengar, lalu menggali dan dipetakan,” ucapnya.

Beberapa permainan olahraga tradisional yang masih bisa dilihat di beberapa daerah di Buleleng, seperti Megangsing, Mejaran-jaranan, Tajog, Mekorot termasuk Megoak-goakan. “Namun intensitas even masih rendah, ini yang ingin kita galakkan,” tambahnya.

Dia juga mengungkap Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, sudah siap mewadahi even-even permainan olahraga tradisional ini melalui organisai perangkat daerah yang berkaitan.

“Bupati meminta KPOTI Buleleng untuk bergerak bersama menata kegiatan atau even olahraga tradisional ini bisa menjadi kalender tetap, menunjang atraksi pariwisata,” pungkasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *