Peringatan Isra Mi’raj di Masjid Jami Singaraja, Emak-emak Sajikan 1.000 Porsi Nasi Campur

BULELENG – Peringatan Isra dan Mi’raj tahun 2022 digelar Masjid Agung Jami’ Singaraja, Senin (28/2/2022) malam. Yang istimewa, dalam memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso dan dari Masjidil Aqso ke Sidratul Muntaha tersebut, emak-emak menyajikan 1.000 porsi nasi campur.

Acara tampak dipadati masyarakat Muslim Singaraja, baik orang dewasa, anak-anak dan emak-emak. Mereka tampak bergembira mengikuti acara tersebut. Peringatan Isra dan Mi’raj di Masjid Agung Jami’ Singaraja diisi tausyiah dari Ustadz Ishaq Asyari, S.HI.

Dalam tausyiahnya, Ustadz Ishaq Asyari, S.HI., mengatakan, peringatan syiar Islam seperti Isra Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Maulud Rasul dan lain-lainnya, memang perlu digalakkan, terutama karena kita saat ini berada di akhir zaman. “Memperingati syiar-syiar Islam seperti ini tujaannya adalah untuk mengetahui keagungan, kemuliaan Nabi Muhammad. Ketika kita mengenal keagungan dan kemuliaan Rasulullah, kita tidak akan tertipu oleh ajaran-ajaran palsu. Kita tidak akan tertipu dengan ulama-ulama palsu, apalagi nabi-nabi palsu,” kata Ishaq Asyari.

Menurutnya, dengan peringatan hari-hari besar Islam seperti Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, anak-anak Muslim akan menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. “Istiqomah mengikuti Rasulullah SAW, mengikuti ulama yang soleh dan nanti bersama-sama masuk ke dalam surganya Allah SAW,” ujarnya.

Dalam tausyiah yang diselingi dengan pembacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW tersebut, Ustadz mengingatkan kepada hadirin bahwa Al Quran merupakan sesuatu yang mulai, dan sangat berharga. “Al Quran lebih mulia dan lebih berharga dibandingkan dunia dan seisinya,” katanya. Karena itu, kaum muslimin harus selalu berpegangan kepada Al Quran.

Sementara Ketua Bidang Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Agung Jami’ Singaraja, H. Hidayat Achdar, mengatakan, peringatan Isra dan Mi’raj merupakan moment Bahagia. Untuk melengkapi kebahagiaan tersebut, para jamaah yang mengikuti Isra dan Mi’raj disuguhi nasi campur dan makan malam bersama.

“Alhamdulillah pada malam hari ini kita sama-sama bahagia. Setelah acara tausyiah yang disampaikan Ustadz Ishaq Asyari, kami menyediakan 1.000 porsi nasi campur, yang mudah-mudahan bisa membahagiakan kita semua. Karena Isra Mi’raj adalah momen bahagia, momen keimanan, momen pondasi kekuataan dan mudah-mudahan menjadi momen kasih sayang,” katanya.

Menurut Bang Dayat, begitu sapaan akrab H. Hidayat Achdar, penyiapan 1.000 porsi nasi campur ini merupakan kerjasama semua pihak. “Khususnya emak-emak yang ada di sekitaran Masjid Agung Jami’ Singaraja. Alhamdulillah, kalau sudah emak-emak bergerak, walaupun sign kiri belok kanan, Emak-Emak MJ (Masjid Jami’-red) tidak ada lawan,” ujarnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *