Kejar Target 3.000 Sambungan Baru, Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng Gelar Gebyar Sambungan

BULELENG – Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng menargetkan 3.000 sambungan baru pada tahun 2024. Untuk itu, Perusahaan plat merah ini menggelar Gebyar Sambungan Baru. Sementara target setoran ke PAD Kabupaten Buleleng pada tahun ini sebesar Rp 8 milyar.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana, kepada wartawan, Jumat (12/7/2024) menjelaskan, saat ini sudah ada 65.071 sambungan rumah. “Dari 65.071 sambungan rumah yang kami miliki, sebagian besar pelanggan rumah tangga, yakni 89 persen, atau hampir 90 persen,” katanya.

Menurutnya, pada tahun 2024 ini, pihaknya menargetkan menambah 3.000 sambungan baru. Namun, hingga Juni lalu, baru terealisasi 1.800 sambungan baru atau baru 36 persen. “Ada pelanggan sudah mendaftar, namun pada saatnya belum melaksanakan pembayaran,” katanya.

Lestariana mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya melaksanakan Gebyar Sambungan Baru. Yakni dengan memberikan diskon untuk biaya pasang sambungan baru. Untuk golongan R1 dikenakan biaya Rp 1.400.000 dari tarif normal Rp 1.800.000 dan untuk golongan R2 dikenakan biaya Rp 1,5 juta dari biaya normal Rp 2 juta atau ada diskon 500 ribu.

Dikatakan, dengan digelar Gebyar Sambungan Baru tersebut ditargetkan ada tambahan minimal 1.000 sambungan baru pada tri wulan ini. “Sehingga nanti secara keseluruhan dicapai target 3.000 dalam tahun ini. Kalau bisa melampaui,” ujar Lestariana.

Dikatakan, sebenarnya Gebyar Sambungan Baru ini biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Yakni dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada Agustus, dan HUT ke-38 Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng pada September nanti.

Sementara untuk target keuangan, tambah Lestariana, sudah tercapai. Menurutnya, Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng menyetor Rp 7,5 milyar ke PAD Kabupaten Buleleng [ada tahun 2023. Sedangkan untuk tahun 2024, dipasang target Rp 8 milyar untuk disetor ke PAD Kabupaten Buleleng dari deviden atau laba perusahaan. “Saya rasa target itu bisa kami capai,” yakinnya.

Ditanya antisipasi musim kemarau, Lestariana mengatakan, musim kemarau rutin dihadapi setiap tahun. Mulai bulan Juni sampai puncaknya November. “Kami sudah siapkan antisipasi pelayanan dengan memaksimalkan sumber-sumber air yang ada. Kami juga menyiagakan pelayanan melalui mobil tangki. Termasuk partisipasi kami mendukung BPBD Buleleng dalam mengatasi bencana kekeringan yang biasanya terjadi di beberapa desa,” tandasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *