- Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dr. Yohannes Kurniawan Barus, M.Pd., Ferril Irham Muzzaki, M.Pd., dan Dr. Surayanah, M.Pd., dari Universitas Negeri Malang
BLITAR – Sebagai seorang dosen, terdapat kegiatan yang harus dilakukan untuk memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu bentuk kontribusi nyata dari seorang dosen dalam memanfaatkan pengetahuan dan keahlian akademiknya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Melalui kegiatan pengabdian ini, dosen dapat menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan kehidupan nyata, melalui pelatihan, penyuluhan, sosialisasi dan berbagai kegiatan lainnya untuk mendesiminasikan hasil penelitian, perkembangan trend teori maupun perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi terbaru dalam rangka membantu dan memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.
Untuk itu, pada tanggal 17 April 2023 bertempat di Kampus 3 Universitas Negeri Malang, Dr. Yohannes Kurniawan Barus, M.Pd., Ferril Irham Muzzaki, M.Pd., dan Dr. Surayanah, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Malang, melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk “Pengenalan Kecerdasan Buatan untuk Ide Kreatif Mengajar Bagi Guru Sekolah Dasar Kota Blitar”. Kegiatan ini diikuti oleh 25 guru perwakilan sekolah di Kota Blitar.
Tajuk tersebut dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui materi dan aktivitas belajar yang inovatif.
Semakin berkembangnya teknologi di era digital ini, penggunaan kecerdasan buatan juga semakin meluas. Salah satu contohnya adalah ChatGPT dan Tome APP. Kecerdasan buatan tersebut mampu menghasilkan teks dan bahan ajar presentasi berdasarkan masukan yang diberikan, dan dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar, pengabdian masyarakat yang mengenalkan penggunaan ChatGPT dan Tome APP untuk ide kreatif mengajar bagi guru telah dilaksanakan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru-guru tentang potensi pemanfaatan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam menghasilkan ide-ide kreatif yang dapat memikat perhatian dan meningkatkan partisipasi siswa.
Dalam workshop pengabdian masyarakat ini, guru-guru diperkenalkan dengan konsep ChatGPT dan Tome APP tentang bagaimana cara menggunakannya dalam konteks pendidikan. Mereka diberikan pemahaman tentang bagaimana menggunakan ChatGPT dan Tome APP untuk menghasilkan ide-ide kreatif dalam menyusun rencana pembelajaran, membuat materi ajar yang menarik, dan merancang aktivitas interaktif.
Salah satu manfaat utama penggunaan ChatGPT dan Tome APP adalah kemampuannya untuk menghasilkan ide-ide yang segar dan inovatif serta membantu guru membuat bahan ajar presentasi yang cepat. Guru-guru dapat memberikan masukan kepada ChatGPT dan Tome APP tentang topik atau konsep tertentu, dan model ini akan menghasilkan berbagai ide dan bahan presentasi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Misalnya, jika seorang guru ingin mengajarkan konsep matematika dengan cara yang menarik, mereka dapat memberikan deskripsi tentang topik tersebut kepada ChatGPT dan Tome APP, dan model ini akan menghasilkan berbagai ide kreatif seperti permainan interaktif atau cerita yang melibatkan siswa secara aktif serta bahan ajar materi yang relevan.
Selain itu, penggunaan ChatGPT juga dapat meningkatkan kolaborasi antara guru dan siswa. Guru dapat melibatkan siswa dalam proses generasi ide dengan meminta mereka untuk memberikan masukan kepada ChatGPT atau berdiskusi tentang hasil yang dihasilkan oleh model ini. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan ChatGPT dalam pendidikan harus bijak. Guru harus tetap memainkan peran sentral dalam mengarahkan pembelajaran dan memastikan bahwa ide-ide yang dihasilkan oleh ChatGPT sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa.
Pengabdian masyarakat ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam mengenalkan penggunaan kecerdasan buatan kepada guru-guru Sekolah Dasar. Diharapkan bahwa dengan memanfaatkan ChatGPT dan Tome APP, guru-guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif, yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan antusias dan meningkatkan hasil akademik mereka.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas pendidikan diharapkan dapat terus mendukung pengenalan teknologi seperti ChatGPT kepada guru-guru, melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang relevan. Dengan demikian, guru-guru Sekolah Dasar dapat terus mengembangkan kreativitas mereka dalam mengajar, sehingga menciptakan generasi muda yang berprestasi dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Dengan adanya pengenalan ChatGPT untuk ide kreatif mengajar bagi guru Sekolah Dasar, pendidikan kita dapat bergerak maju ke arah yang lebih inovatif dan memenuhi tuntutan zaman. (bs)