Sekaa Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg Pukau Penonton

UNTUK memeriahkan agenda Jantra Tradisi Bali yang dirangkaikan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV, Kabupaten Buleleng unjuk kebolehan menampilkan murtirupa (demonstrasi) permainan tradisional gangsing oleh Sekaa Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg. Pertunjukan permainan tradisional itu berlangsung di Lapangan Timur Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada Sabtu (25/6/2022).

Atraksi dalam Murtirupa Megangsing tersebut meliputi membawa gangsing yang berputar di telapak tangan lalu saling oper melempar satu sama lain, dan “Gebug” atau mengadu gangsing masing-masing.

Ditemui di sela-sela murtirupa, Ni Luh Made Enny Widhiyati, mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng selaku Kepala Bidang Destinasi Pariwisata mengatakan, tradisi ini merupakan suatu wisata minat khusus yang bertujuan untuk melestarikan budaya Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng.

“Harapannya nanti olahraga tradisional megangsing ini menjadi salah satu upaya menarik minat para wisatawan yang berkunjung ke Buleleng,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Perbekel Gobleg I Made Sukarsa menyebutkan, olahraga tradisional ini, dulunya dilakukan secara spontan, seiring waktu olahraga tradisional ini terus dikembangkan serta menjadi sebuah kegiatan yang ditampilkan pada event-event bergengsi sehingga menjadi daya tarik wisata.

“Kita memiliki komunitas disetiap kelompok masyarakat yang pada kali ini diwakilkan oleh Sekaa Kayu Sambuk,” ucap Sukarsa.

Atraksi megangsing tersebut disambut antusias oleh pengunjung. Salah satunya Sridani Dewi Mahayani yang menyampaikan kebanggaannya dan rasa senang karena dapat melihat kembali permainan tradisional ini yang biasanya ia lakukan pada saat kecil dulu. Ia berharap, permainan tradisional ini tetap dilestarikan dengan melibatkan partisipasi generasi muda.

“Kalau diberikan kesempatan untuk mencoba tentunya saya ingin mencoba untuk mengingatkan memori pada masa kecil dulu. Kelihatannya mudah untuk memainkannya tapi ketika dicoba pasti tidak semudah dibayangkan. Perlu beberapa kali kesempatan agar bisa memainkannya,” tuturnya.

Untuk diketahui, permainan gangsing merupakan permainan tradisional yang ditekuni oleh beberapa wilayah atau desa tertentu yang berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Sampai saat ini berkembang secara turun temurun di beberapa desa yang masih tetap mempertahankan permainan tradisional ini. Yakni Desa Gobleg, Desa Munduk, Desa Gesing, Desa Umajero, dan berkembang ke Desa Bengkel, Desa Banyuatis, Desa Kayu Putih, dan Desa Pedawa.

Permainan gangsing sudah dijadikan salah satu permainan tradisional yang diberikan ruang untuk berkembang di tingkat kabupaten melalui Festival Permainan Tradisional Gangsing tingkat kabupaten, provinsi bahkan ditampilkan pada event event nasional. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *