BULELENG – Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Ahmad Rekotomo, mengagumi Al-Quran tulis tangan yang ada di Masjid Agung Jami’ Singaraja. Ia melihat langsung Al-Quran yang ditulis tahun 1820 M tersebut di Masjid Agung Jami’ Singaraja, Minggu (17/4/2022).
Ditemani Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara dan beberapa staf, Ahmad Rekotomo, melihat dengan seksama Al-Quran karya I Gusti Ketut Jelantik Celagi tersebut.
Ia menyimak dengan serius penjelasan tentang Al-Quran tersebut dari Sekretaris DKM Masjid Agung Jami’ Singaraja, M. Rezza Yunus, dan Kadis Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara. Sesekali pejabat Kemenparekraf tersebut mengajukan pertanyaan.
Ahmad Rekotomo mengatakan, di Masjid Agung Jami’ Singaraja ternyata ada peninggalan sejarah yang luar biasa. “Salah satu peninggalan sejarah yang luar biasa di Kabupaten Buleleng ini. Yaitu berupa Masjid Jami’ dan di sini ada Al-Quran tulisan tangan,” katanya.
Selain Al-Quran tua tulis tangan tersebut, di masjid yang lahannya pemberian dari Kerajaan Buleleng tersebut, pintu gerbang hadiah dari Kerajaan Buleleng dan mimbar. “Ini merupakan nilai sejarah yang luar biasa. Kenapa? Karena ternyata pada tahun 1820, Al-Quran ini dibuat dengan begitu indahnya. Dengan tulisan tangan,” kagumnya.
Ahmad Rekotomo meminta kepada pengurus DKM Masjid Agung Jami’ Singaraja agar memelihara dengan baik semua peninggalan sejarah tersebut. “Sebagai pemerintah, saya berharap semua peninggalan sejarah ini dapat dipelihara dengan baik oleh pengurus masjid di sini. Juga diberikan edukasi ke murid-murid sekolah mengenai sejarah apalagi mereka datang ke sini untuk sholat berjamaah atau sebagainya,” ujarnya.
Selain melihat Al-Quran dan mimbar, Ahmad Rekotomo juga melihat ukiran di pintu masuk Masjid Agung Jami’ Singaraja. Ukiran-ukiran yang kental dengan ornamen-ornamen khas Bali yang juga berumur ratusan tahun. Ia juga melihat pintu gerbang Masjid Agung Jami’ Singaraja yang merupakan hadiah dari keluarga Kerajaan Buleleng pada 1830-an lalu.
Kunjungan Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf diakhiri dengan foto bersama di depan pintu gerbang, ikon dari Masjid Agung Jami’ Singaraja, dengan rombongan dan pengurus DKM Masjid Agung Jami’ Singaraja. (bs)