EFISIENSI ANGGARAN, DINAS PERKIM DENPASAR LAKSANAKAN PENANAMAN BIBIT SWAKELOLA

DENPASAR – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Kota Denpasar melaksanakan pembibitan swakelola guna tetap menciptakan pertamanan yang indah dan asri di Kota Denpasar. Penanaman bibit tanaman yang dilaksanakan di seputaran taman Jalan Mohamad Yamin Renon ditinjau langsung Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra pada Jumat (4/12/2020).

Walikota Rai Mantra sangat mengapresiasi pelaksanaan penanaman bibit yang merupakan swakelola yang dilaksanakan Dinas Perkim Kota Denpasar. Meskipun pada masa pandemi, dimana adanya refocusing anggaran tidak menyurutkan Dinas Perkim untuk tetap menjaga keasrian dan keindahan Kota Denpasar.

“Saya sangat apresiasi kegiatan ini, meskipun adanya refocusing anggaran Dinas Perkim masih bisa berkegiatan untuk tetap menjaga keasrian dan keindahan Kota Denpasar. Hal ini tentu harus menjadi contoh dan teladan bagi Dinas lain untuk berinovasi dalam menyiasati minimnya anggaran untuk keindahan Kota Denpasar,” ujarnya.

Sementara Kabid Pertamanan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar, IA Widhiyanasari, saat ditemui seusai penanaman mengatakan kegiatan ini merupakan aksi perubahan Semesta (Strategi Pengembangan Estetika Kota). Dimana pihaknya melaksanakan manajemen kinerja dengan pemanfaatan sumber daya yang ada seperti SDM serta sumber daya material dan armada. Pemanfaatan ini diawali dengan melaksanakan pembibitan tanaman secara swakelola serta ditanam kembali ke tempat yang belum asri sehingga efisiensi anggaran dapat dilaksanakan.

“Kami memanfaatkan sumber daya yang ada, dalam hal ini pemeliharaan sekaligus pembibitan yang ditanam kembali. Meskipun dalam keadaan pandemi dan keterbatasan anggaran kita masih bisa berkontribusi tetap menjaga keasrian serta estetika Kota tetap asri dan indah,” ujarnya.

Lebih lanjut IA Widhiyanasari mengatakan jika dihitung dalam setahun pihaknya mengaku bisa melaksanakan pembibitan sebanyak 35.000 tanaman dan jika di totalkan bisa mengefesiensi anggaran sebanyak kurang lebih 800 juta.

“Ini merupakan terobosan kami, sehingga dalam keadaan pandemi masih tetap berkontribusi dan juga mengefisiensi anggaran hingga Rp 800 juta. Itupun dengan hanya satu lahan, jika lebih banyak lahan yang ada kita bisa lebih banyak efisiensi anggaran sehingga Pemerintah tidak lagi terbebani,” jelasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *