PERDA INISIATIF DPRD NTB LEBIH BANYAK DARI YANG DIAJUKAN EKSEKUTIF

SALAH SATUNYA PERDA LARANGAN PERNIKAHAN DI BAWAH 17 TAHUN

MATARAM – DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata lebih banyak mengajukan Ranperda Inisiatif Dewan melebihi Ranperda yang diajukan Pemprov NTB. Tahun 2020 saja, ada 6 ranperda inisiatif yang diajukan DPRD NTB.

“Sekarang saja ada 6 ranperda inisiatif yang dibahas. Pada 23 Desember nanti 3 ranperda akan ditetapkan. Sementara 3 ranperda kemungkinan dipending,” kata Kepala Bagian Umum dan Humas DPRD NTB, Baiq Zuhar Parhi, Jumat (27/11/2020) saat menerima kunjungan studi banding wartawan dan jajaran Humas DPRD Bali.

“Jadi Lebih banyak perda inisiatif dewan dibanding perda dari pemerintah,” tambahnya.

Kunjungan kerja wartawan dan Humas DPRD Bali dipimpin Kabag Persidangan DPRD Bali, I Gusti Agung Alit Wikrama. Rombongan diterima Kabag Umum Setwan NTB, Baiq Zuhar Parhi dan Kasubag Humas, Protokol dan Perjalanan Setwan NTB, Lalu Juan Hilary.

Menurut Baiq, salah satu ranperda inisiatif DPRD NTB yakni tentang larangan pernikahan dini atau kawin muda atau kawin di bawah umur 17 tahun. Selain itu, kata dia, juga ada larangan untuk menggelar acara pernikahan yang biasanya sampai mengganggu lalu lintas.

“Di sini ada tradisional nyongkol. Mengantarkan penganten hingga panjang satu kilometer. Itu mengganggu lalu lintas. Nah Dewan mengajukan ranperda inisiatif melarang acara semacam itu,” papar Baiq. Sementara menyangkut ekonomi di NTB, menurut Baiq, justru UMKM lebih tahan di masa pandemi Covid-19.

Kata dia, ada rekomendasi dari Dewan agar eksekutif mendorong UMKM untuk membuat masker, minyak kayu putih atau kue-kue kering. “Karena itu UMKM tidak terlalu terpuruk. Masker dan lain-lain diserahkan ke UMKM bekerja sama dinas dinas terkait,” katanya.

Sementara sektor pariwisata, menurut Baiq, sama dengan Bali. Sepi dan kunjungan wisatawan turun sangat drastis. “Gili Trawangan juga belum pulih karena Bali belum ada kunjungan turis asing. Syukurnya ada beberapa turis domistik berkunjungan ke NTB,” ujarnya.

Ia berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga aktivitas masyarakat dan perekonomian kembali normal. Hal senada diungkapkan Kabag Persidangan DPRD Bali, Agung Wikrama. Pariwisata Bali terpuruk terdampak Covid-19. “Pariwisata Bali juga sepi. Bali belum dibuka untuk wisatawan asing,” ujarnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *