BULELENG – Setelah sempat vakum dari format liga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Buleleng kembali menggulirkan kompetisi liga sepak bola di Bali Utara. Sebanyak 31 klub telah menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang dijadwalkan bergulir mulai 26 Oktober hingga Desember 2025 mendatang.
Ketua Umum PSSI Buleleng, Gede Suyasa, Kamis (9/10/2025), menyampaikan bahwa langkah ini merupakan upaya strategis untuk mengaktifkan kembali klub-klub yang ada dan memastikan keberlangsungan pembinaan pemain di wilayah Bali Utara.
“Harapannya lewat liga, klub yang sudah ada bisa hidup lagi. Klub-klub yang belum aktif juga bisa bergeliat,” ujar Suyasa. “Semakin sering ada kompetisi, makin sering ada kesempatan bermain, sehingga ada jam terbang yang lebih banyak. Dengan demikian, regenerasi pemain akan tetap terjaga,” tambahnya, merujuk pada format kompetisi terakhir yang hanya berupa turnamen pada tahun 2024.
Hingga kini ada 31 klub yang menyatakan siap mengikuti kompetisi. Adapun kompetisi Liga 1 akan diikuti oleh 7 klub, Liga 2 diikuti oleh 8 klub, dan Liga 3 Diikuti oleh 16 klub.
Untuk meningkatkan fokus pada pembinaan pemain muda, PSSI Buleleng menerapkan regulasi baru di musim 2025. Setiap klub wajib menyertakan pemain U-23 dan hanya diperbolehkan mendaftarkan maksimal 5 orang pemain senior.
Kompetisi akan dijalankan dengan sistem yang berbeda sesuai stratanya. Liga 1 dan Liga 2 akan menggunakan sistem setengah kompetisi. Sementara Liga 3 akan menggunakan sistem home tournament.
Demi menjaga dinamika kompetisi, sistem promosi dan degradasi juga diterapkan secara ketat. Juara dan runner-up Liga 2 berhak naik kasta ke Liga 1. Sementara klub yang menempati peringkat 1 hingga 4 dari Liga 3 akan promosi ke Liga 2.
“Kami meyakini kompetisi dalam format liga akan menjaga keberlangsungan pembinaan klub sepak bola di Bali Utara. Ini adalah pondasi untuk prestasi sepak bola Buleleng ke depan,” demikian Suyasa. (bs)

