DENPASAR – Debat Kedua Pilgub Bali 2024 menjadi salah satu ajang penting bagi para calon gubernur dan wakil gubernur untuk menunjukkan visi, misi, serta solusi nyata terhadap isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat Bali.
Dalam debat ini, dua topik utama yang hangat dibicarakan adalah pembatalan Piala Dunia U-20 dan krisis air bersih yang semakin parah di berbagai daerah Bali.
Debat ini juga menjadi momen penting bagi para pendukung pasangan calon Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) untuk menunjukkan soliditas dukungan mereka.
Sorak-sorai dan yel-yel “Satu, Satu” menggema di arena debat, dengan semangat para pendukung yang kompak dan penuh antusiasme.
Para pendukung ini, yang sering disebut “gundul-gundul” dan “gembul-gembul,” menghadirkan dukungan yang penuh kekompakan dan loyalitas, memberikan warna tersendiri dalam jalannya debat.
Apalagi, dalam debat itu isu yang hangat adalah pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, termasuk Bali sebagai salah satu tuan rumah, menjadi pukulan telak bagi masyarakat dan sektor pariwisata lokal.
Banyak yang berharap bahwa ajang internasional ini akan membawa dampak positif, baik dari segi ekonomi maupun eksposur global terhadap pariwisata Bali yang terkenal.
Namun, keputusan pembatalan yang saat itu malah didukung Gubernur Wayan Koster tentu membawa kekecewaan bagi banyak pihak, termasuk para pelaku usaha yang telah bersiap untuk menyambut gelaran ini.
Atas hal itu tentu “gundul-gundul” dan “gembul-gembul,” berharap masyarakat Bali bijak dalam memilih Gubernur 2024.
Tentu perlu dilihat track record selama ini, untuk itu gundul-gundul dan gembul-gembul pun merujuk satu-satu agar krama dalam Pilgub nanti bisa mencoblos Mulia-PAS, untuk Bali yang lebih baik. (r)