Pak Koster, Kalangan Kristen, dan Pembangunan Yang Berkelanjutan

Oleh Umar Ibnu Alkhatab *)

DALAM kesempatan bertemu dengan Pengurus Wilayah Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Provinsi Bali pada tanggal 12 April 2023, Pak Koster meminta agar MUKI Bali memberikan manfaat untuk umat Kristen di Bali dan memberikan kontribusi dengan cara bergotong-royong membangun Bali bersama organisasi keumatan dan kemasyarakatan lainnya di Bali.

Kontribusi untuk menjaga Bali sangat diperlukan dari berbagai pihak, mengingat wilayah Bali yang kecil, namun memiliki magnet yang sangat kuat di dunia internasional. Bagi Pak Koster, siapa pun yang mengirup udara dan hidup di Bali, serta mencari kehidupan di Bali harus mempunyai tanggung jawab bersama untuk menjaga Bali.

Menyambut ajakan Pak Koster itu, Ketua DPW MUKI Bali, Elsye Rungkat menyampaikan bahwa DPW MUKI Bali akan selalu mendukung pembangunan yang dilakukan oleh Pak Koster demi terwujudnya masyarakat Bali yang rukun, damai, sejahtera, dan maju sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Elsye Rungkat juga menegaskan bahwa dengan semangat persaudaraan MUKI juga akan berkontribusi aktif melestarikan kebudayaan Bali guna kemajuan pariwisata di Bali.

Dukungan yang diterima Pak Koster dari MUKI Bali itu tentu saja sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tranparansi, akuntabilitas dan efektivitas pembangunan. Dalam konteks ini, dukungan MUKI ini akan menambah modal bagi Pak Koster untuk terus bekerja keras demi mewujudkan apa yang diharapkan masyarakat Bali, termasuk MUKI Bali.

Modal berupa dukungan publik ini sangat penting bagi seorang pemimpin karena itu berarti bahwa ia mendapatkan kepercayaan dari publik dan itu berarti juga ia memperoleh citra positif dari publik terkait apa yang sedang dikerjakannya. Tentu saja, sebagai seorang pemimpin, Pak Koster sangat membutuhkan citra positif tersebut agar kepemimpinannya memiliki kontak dengan publik dan agar program pembangunan yang dilakukannya itu fungsional bagi publik.

Dari sisi kebutuhan manajemen pemerintahan, citra positif sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang bakal diambil dan menjadi semacam alat untuk memperbaiki setiap kebijakan apakah kebijakan tersebut telah berorientasi pada kepentingan publik ataukah tidak. Citra positif akan mendorong partisipasi publik dan pada gilirannya akan membentuk loyalitas publik terhadap seorang pemimpin.

Oleh karena itu, dukungan MUKI tentu merupakan bentuk partisipasi publik atas pembangunan yang dilakukan oleh Pak Koster dan dukungan itu juga adalah bentuk apresiasi mereka terhadap kepemimpinan Pak Koster.

Kita menyadari bahwa seorang pemimpin daerah, seperti Pak Koster misalnya, tentu sangat membutuhkan dukungan publik, karena dukungan publik merupakan bukti bahwa kepemimpinannya diterima secara luas. Tidaklah mengherankan jika Pak Koster rajin bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat, baik secara formal maupun informal. Kesan yang kita dapatkan adalah bahwa pembangunan apapun tidak akan efektif dan fungsional jika tidak mendapatkan dukungan kelompok-kelompok masyarakat.

Bagi Pak Koster, MUKI adalah kelompok masyarakat yang strategis karena memiliki banyak jaringan dan anggota yang apabila dioptimalkan peran sertanya akan membuat pembangunan yang dikerjakan memiliki sokongan moril dan karena itu layak dilakukan. Bagi MUKI sendiri, dukungan tersebut adalah bukti bahwa mereka menyokong kebijakan pemerintah dan menerima hasil-hasil pembangunan. Dukungan itu juga sebagai wujud kolaborasi antara MUKI dengan kepemimpinan Pak Koster dalam membangun Bali.

Karena itulah, di hadapan Pengurus MUKI Bali, Pak Koster mengajak MUKI ikut menjaga dan membangun Bali dengan sekuat-kuatnya. Hal serupa juga disampaikan Pak Koster saat memberikan sambutan dalam rapat kerja Musyawarah Pelayanan Umat Kristen (MPUK) Provinsi Bali secara virtual pada tanggal 26 Juli 2021.

Bahkan secara lebih khusus Pak Koster meminta agar pihak MPUK Bali menumbuhkan sifat gotong royong dan toleransi yang kuat di kalangan umatnya agar dapat mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia. Bali sebagai provinsi yang memiliki masyarakat yang toleran tentunya menjadi modal penting bagi pembangunan di Bali.

Pak Koster melihat bahwa kuatnya toleransi akan menjadi landasan yang kokoh bagi kesinambungan pembangunan. Oleh sebab itulah, toleransi tanpa memandang perbedaan ini harus terus disebar dan digaungkan guna mendukung terwujudnya sebuah masyarakat yang inklusif yang menjadi cita-cita kita sebagai bangsa heterogen. Heterogenitas ini mendorong pak Koster meminta agar MPUK Bali peka terhadap kondisi sosial umatnya dengan tetap menjunjung tinggi semangat bertoleransi.

Menanggapi imbauan Pak Koster, Ketua Umum MPUK Bali, Nyoman Agustinus, mengatakan bahwa MPUK Bali akan bersinergi dengan pemerintah sesuai dengan harapan Pak Koster dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera tersebut.

Hemat kita, pembangunan yang berkelanjutan sangat tergantung kepada kolaborasi banyak pihak, termasuk kelompok strategis semacam MUKI dan MPUK ini. Kita berharap Pak Koster terus menjalin kerjasama ini guna menciptakan sebuah kolaborasi yang efektif demi pembangunan yang berkelanjutan. Wassalam. []

Tabanan, 13 September 2023

*) Penulis adalah Analis Kebijakan Publik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *