Siswa SMA Muhammadiyah 2 Singaraja “Belajar” Sejarah dan Budaya Desa Pegayaman

BULELENG – Siswa-siswi kelas 12 SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, Senin (17/4/2023), mengunjungi desa muslim bersejarah Pegayaman. Mereka disambut tokoh Desa Pegayaman yang juga pemerhati sejarah Drs. Ketut Muhammad Suharto.

Para siswa mengujungi Desa Pegayaman serangkaian program pembelajaran khusus setelah ujian sekolah. Program pembelajaran khusus ini untuk memberikan ruang kepada para siswa SMA Muhammadiyah 2 Singaraja tentang informasi dan pengalaman terkait dunia usaha, dunia Pendidikan dan berbagai informasi lainnya.

Ikut mendampingi para siswa dalam kunjungannya ke Desa Pegayaman, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, DM Edy Suprayitno, S.Pd., dan guru pendamping Fajarisma Budi Adam, M.Pd., dan Ahmad Anshar, S.Pd.

Selama di Pegayaman, para siswa berkunjung ke rumah Drs. Ketut Muhammad Suharto sebagai pemegang manuskrip kitab tulis tangan. Dilanjutkan ke Masjid Jami’ Safinatussalam untuk melihat peninggalan bedug dan ukiran kuno, serta bangunan masjid. Para siswa juga mengunjungi kantor Desa Pegayaman.

Suharto yang juga pengurus Forum Pemerhati Sejarah Islam (FPSI) Buleleng ini memberikan paparan tentang sejarah Pegayaman. Selain itu, ia menjelaskan tentang budaya dan adat-istiadat yang berkembang di Desa Pegayaman.

Menurut Suharto, adat-istiadat Pegayaman penuh dengan nilai akulturasi budaya Bali, seperti bahasa, urutan nama Bali –Wayan, Nengah, Nyoman, Ketut. Juga kuliner Bali, sistem subak, serta kesenian burdah.

Pada kesempatan ini juga dilakukan diskusi dan dialog tentang sejarah desa dan budaya Pegayaman. “Kunjungan ini sangat besar nilai dan maknanya bagi para siswa. Sebab, mereka baru mengetahui tentang sejarah Pegayaman dan budaya serta adat istiadat yang berkembang di Pegayaman,” kata Suharto.

Menurutnya, kunjungan para siswa SMA Muhammadiyah 2 Singaraja ini berakhir menjelang sholat dzuhur. Dengan kunjungan ini diharapkan para siswa ini bisa semakin percaya diri, karena telah mengenal sejarah keberadaan Islam dan peran sertanya pada zaman Kerajaan Buleleng. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *