Kick Off Pembangunan Kampus LSPR Bali Gatsu dan Peluncuran Buku Biografi Pendiri LSPR
- Year End Gathering LSPR Bali 2022
DENPASAR – LSPR Bali mengadakan Year End Gathering dengan agenda kick off kampus tambahan yang akan dibangun di Jl. Gatot Subroto serta peluncuran buku Biografi Ibu Prita Kemal Gani yang berjudul “Prita Kemal Gani, 30 Tahun Sebagai Pendidik. Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu”.
Acara tersebut dihadiri keluarga besar LSPR Bali yang terdiri dari mahasiswa/i, alumni, Dosen, staff Management dan rekan media LSPR Bali. Year End Gathering LSPR Bali berlangsung di Auditorium Kampus LSPR Bali Renon, Rabu, 28 Desember 2022.
Acara dibuka dengan opening speech dari Founder and CEO LSPR Institute, Dr. (HC) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR dilanjutkan penampilan dari mahasiswa LSPR Bali, doorprize, press conference, ditutup dengan makan malam.
LSPR Bali akan membangun kampus tambahan di Jl. Gunung Catur, Gatsu Barat, Denpasar, Bali per bulan April 2023. Hal ini merupakan sebuah bukti keseriusan LSPR dalam bidang pendidikan di Bali. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Bali terhadap pentingnya komunikasi dalam industri & bisnis dibuktikan dengan bertambahnya jumlah mahasiswa dalam tiap tahunnya, membuat LSPR semakin ingin memberikan pelayanan terbaik didukung dengan lokasi yang luas serta sarana dan prasana yang lebih lengkap.
Bersama dengan Kampus LSPR Bali Gatsu, hadir program terbaru yaitu Lembaga Pelatihan dan Keterampilan – London School Beyond Academy (LSBA) yang akan memberikan pendidikan serta keterampilan bagi individu berkebutuhan khusus yang ada di Bali.
“LSPR kampus Gatsu ini, tentunya lebih luas dari kampus LSPR Renon yang konsepnya city college. LSPR Bali ini adalah pusat dari program E-Learning LSPR yang saat ini mahasiswanya berjumlah 1.607 mahasiswa dari program e-learning dan dari program blended learning dan program vocational LSPR di Bali total + 200 orang. Sehingga jumlah total mahasiswa yang terdaftar aktif kuliah di LSPR Bali saat ini berjumlah 1807 orang,” ujar Prita Kemal Gani, Founder & CEO LSPR Institute of Communication and Business.
Gede Bisma, salah satu mahasiswa aktif di Program Blended Learning batch 2 LSPR Bali yang juga merupakan President Student League LSPR Bali mengatakan, metode Blended Learning yang diterapkan di LSPR sangat membantunya dalam mengembangkan skill lain di luar perkuliahan. Metode belajar ini juga memberikan keleluasaan bagi para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan di luar kampus seperti menjadi relawan Event G20.
“Banyak mahasiswa LSPR Bali yang ikut terjun menjadi bagian dari pagelaran besar ini dan saya adalah salah satunya. Selain itu, diajarkan oleh praktisi menjadi pengalaman yang mengesankan buat saya karena ilmu yang diberikan bersifat practical yang sangat berguna nantinya di dunia kerja. Sosok inspirasi bagi saya adalah Ibu Prita. Beliau merupakan role-model tak hanya bagi saya tapi juga banyak mahasiswa LSPR. Dedikasi dan semangat beliau terhadap dunia Pendidikan telah melahirkan banyak praktisi-praktisi PR yang hebat dan menjadi inspirasi,” paparnya.
Seorang LSPR Alumni yang sekarang bekerja dalam hospitality industry di Bali juga turut memberikan testimoni terkait kehadiran Kampus LSPR Bali. “Menurut saya, Bali itu bagian dari Indonesia yang paling interesting, karena disini pusat terjadinya akulturasi budaya. Basis dari semua industri adalah komunikasi karena komunikasi adalah soal aksi dan reaksi. Oleh sebab itu, kehadiran LSPR di Bali sangatlah tepat dan bermanfaat, karena Bali merupakan tempat dimana komunikasi harus lebih meningkat lagi dan membawa dampak yang baik untuk Bali khususnya,” ujar Tony Sutiono, selaku Restaurant Manager & Content Creator (Alumni LSPR batch 14).
Selain kick off pembangunan Kampus LSPR Bali Gatsu, acara Year End Gathering ini juga dirangkaikan dengan book launch biografi Ibu Prita Kemal Gani yang berjudul “Prita Kemal Gani, 30 Tahun Sebagai Pendidik. Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu”. Lewat buku setebal 184 halaman, Ibu Prita Kemal Gani membagikan pengalaman hidupnya dalam 10 episode. Antara lain bagaimana memulai membangun LSPR dari nol dengan dua pegawai dan puluhan murid saja, sampai akhirnya bisa meluluskan hampir seratus ribu tenaga terampil di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis.
“Buku ini menceritakan perjalanan 30 tahun LSPR. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi banyak orang,” ujar Prita Kemal Gani, Founder & CEO LSPR Institute of Communication and Business. (bs)