Fenomena Hujan Es di Batur, Selasa 1 Februari 2022, Ini Penjelasannya

PADA Selasa (1/2/2022) bertepatan dengan Hari Raya Imlek, terjadi fenomena hujan es di daerah Batur, Kintamani, Bali. Mengapa hujan es tersebut terjadi, berikut penjelasan Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho.

Fenomena hujan es atau hail merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem. Adapun kejadian hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Dapat dimungkinkan terjadi pada musim hujan dengan kondisi cuaca sama seperti masa transisi atau pancaroba. Fenomena hujan es atau hail ini disebabkan adanya awan cumulonimbus (CB). Pada awan ini terdapat tiga macam partikel (yaitu) butir air, butir air super dingin, dan partikel es, sehingga hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) tersebut.

Proses Pembentukan Es

Pergerakan massa udara yang kuat

Adanya proses pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat, dikenal dengan istilah strong updraft and downdraft di dalam awan CB. Pergerakan massa udara naik (updraft) yang cukup kuat dapat membawa uap air naik hingga mencapai ketinggian dimana suhu udara menjadi sangat dingin hingga uap air membeku menjadi partikel es. Partikel es dan partikel air super dingin akan bercampur dan teraduk-aduk akibat proses updraft dan downdraft hingga membentuk butiran es yang semakin membesar. Saat butiran es sudah terlalu besar, maka pergerakan massa udara naik tersebut tidak akan mampu lagi mengangkatnya sehingga butiran es akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hail/hujan es. Strong updraft di suatu daerah dapat terbentuk akibat adanya pemanasan matahari yang intens, pemanasannya sangat optimal/kuat, antara pagi hingga siang hari, serta dapat dipengaruhi oleh topografi suatu daerah.

Tingkat pembekuan yang rendah

Adanya lapisan yang tingkat pembekuan yang lebih rendah, dikenal dengan istilah Lower Freezing Level. Pada fenomena hujan es/hail, lapisan tingkat pembekuan (freezing level) mempunyai kecenderungan turun lebih rendah dari ketinggian normalnya. Hal ini menyebabkan butiran es yang jatuh ke permukaan bumi tidak mencair sempurna. Lapisan tingkat pembekuan (freezing level) merupakan lapisan pada tinggian tertentu di atas permukaan bumi dimana suhu udara bernilai nol derajat celsius. Pada ketinggian ini, butiran air umumnya akan membeku menjadi partikel es.

Di Indonesia, umumnya lapisan tingkat pembekuan (freezing level) berada pada kisaran ketinggian antara 4-5 km di atas permukaan laut.

Sifat Fenomena Hujan

Es Hujan baru dikatakan hujan es jika memenuhi sifat-sifat fenomena hujan es atau hail: 1. Sangat lokal. 2. Luasannya berkisar 5-10 km. 3. Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit. 4. Lebih sering terjadi pada peralihan musim, dapat dimungkinkan terjadi pada musim hujan dengan kondisi cuaca sama seperti masa transisi atau pancaroba. 5. Lebih sering terjadi antara siang dan sore hari. 6. Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 – 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 persen. 7. Hanya berasal dari awan Cumulonimbus, tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan hujan es atau hail. 8. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dan dalam waktu yang singkat.

Berdasarkan pantauan citra radar cuaca wilayah Bali tanggal 1 Februari 2022 terjadi hujan sedang-lebat disertai kilat/petir di beberapa titik di wilayah Kintamani pada pukul 12.10 Wita – 16.00 Wita. Citra radar cuaca CMax RR pukul 14.20 Wita.

Imbauan BMKG kepada masyarakat antara lain : 1. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir. 2. Agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/iklim ekstrem. Telp (0361) 751122, Whatsapp 082147011360. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *