500 TUKIK DILEPASLIARKAN DI PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA

BULELENG – Sebanyak 500 tukik dilepasliarkan di Pantai Penimbangan Singaraja, Sabtu (14/8). 500 tukik tersebut merupakan hasil penetasan mandiri oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pantai Penimbangan, Singaraja.

Acara pelepasliaran tukik di Pantai Penimbangan tersebut juga aparat Desa Baktiseraga, Buleleng, Bali. Dengan dilepasliarkannya 500 tukik tersebut, total selama setahun ini sudah dilepasliarkan setidaknya 1.000 tukik.

Menurut Ketua Pokmaswas Pantai Penimbangan, Gede Wiadnyana, pada musim bertelur tahun ini, Pokmaswas Pantai Penimbangan telah memindahkan 3.561 butir penyu. “Kami menyelamatkan 3.561 telur penyu. Itu telur yang ditemukan di Pantai Penimbangan, Pantai Kalianget, Banyuasri dan sebagian Banjar. Yang menetas 1.500. Sementara yang kita rilis 1.200,” kata Wiadnyana.

Dikatakan, pemindahan itu dilakukan untuk memperbanyak jumlah telur yang menetas dibandingkan di alam bebas. Selain itu, juga untuk menghindari terjadinya pencurian telur penyu oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Ditambahkan, telur penyu tersebut merupakan telur dari jenis penyu lekang. “Uniknya di Pantai Penimbangan ini, orang ramai makan, penyu juga ramai untuk bertelur. Jenis penyu itu jenis lekang,” paparnya.

Pantai Penimbangan merupakan pantai yang dikunjungi orang. Puluhan warung berdiri di sana. Pendirian tempat penetasan penyu menjadi salah satu daya tarik Pantai Penimbangan. Konservasi penyu tersebut dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat, pemerintah Desa Baktiseraga, instansi pemerintah terkait dan pihak swasta.

Pokmaswas Pantai Penimbangan telah melakukan konservasi penyu sejak 2016. Hingga saat ini, total yang sudah dirilis sejak awal 2016 sudah mencapai 10.000 tukik. Sementara telur yang berhasil ditetaskan sejak 2016 mencapai 15.000 butir.

Sementara Kepala Desa Baktiseraga, Gusti Armada, pihaknya setiap tahun selalu mendukung kegiatan penetasan dan pelepasliaran tukik di Pantai Penimbangan. “Kita memiliki destinasi yang luar biasa, yakni Pantai Penimbangan ini. Susah mencari tempat seperti Pantai Penimbangan ini. Ramai tetapi penyu datang,” katanya.

Ia mengaku sangat bangga mempunyai komunitas-komunitas yang luar biasa. “Tentu kita selalu kooordinasi. Kami di desa selalu support dan berinteraksi dengan para pihak,” ujarnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *