STOK DARAH MENIPIS DI TENGAH PANDEMI COVID-19
BULELENG – Semangat heroik para pahlawan di Bali dalam memperjuangkan kemerdekaan, yang ditunjukkan dalam perang Puputan Jagaraga, Puputan Margarana dan perang lainnya semestinya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk selalu berjuang bagi kemanusiaan. Salah satunya ditunjukkan dengan aksi kemanusiaan donor darah meski di tengah berjangkitnya pandemi akibat virus corona (Covid-19).
“Semangat Puputan Jagaraga dan Puputan Margarana memberi pesan kepada generasi penerus, bahwa para pahlawan rela berjuang hingga titik darah penghabisan bagi bangsa dan negara,” jelas Ketua Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).
Semangat puputan inilah yang mendasari pihaknya mengajak anggota pesemetonan dan relawan Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng untuk mendonorkan darahnya meski di tengah pandemi. Baginya situasi pandemi bukan halangan untuk berbuat kemanusiaan. Justru di tengah berbagai kesulitan yang menerpa, giat berbagi untuk kemanusiaan akan menjadi sesuatu yang berharga meskipun hanya sebuah langkah kecil.
Pihaknya berharap agar semeton Jagabaya Dulang Mangap dan relawan jangan pernah takut berbuat bagi kemanusiaan. Panggilan kemanusiaan membantu sesama tidak harus berhenti di tengah wabah yang melanda.
Seperti diketahui pandemi virus Corona (Covid-19) telah berjangkit selama 9 bulan dan belum mereda. Kondisi ini berdampak pada menipisnya stok darah di Kabupaten Buleleng karena keterbatasan dalam melakukan gerakan donor darah.
“Sejak pandemi Covid 19 kami tidak bisa lagi seperti dulu rutin melakukan kegiatan mengumpulkan darah dari pendonor di sekolah, kampus dan instansi,” jelas dokter Suryani, perwakilan PMI Kabupaten Buleleng saat ditemui di tengah aksi donor darah Jagabaya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng di Griya Canthi Sanatana Dharma Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak beberapa waktu lalu.
Ditambahkannya, apalagi pada saat yang sama wilayah Buleleng tengah musim pancaroba yang berpotensi memunculkan kasus demam berdarah dengue (DBD). “Kasus DBD kerapkali membutuhkan transfusi darah untuk proses penanganannya,” jelas dokter Suryani lagi. Sehingga pihaknya mengapresiasi komunitas Jagabaya Dulang Mangap yang secara rutin melakukan aksi donor darah. Lebih jauh pihaknya berharap agar masyarakat atau kelompok masyarakat bersedia melakukan gerakan donor darah sebagai aksi kemanusiaan di tengah pandemi yang mendera.
Untuk mencegah aksi donor darah menjadi klaster baru penyebaran virus Korona, Jagabaya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. “Tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, dimana pendonor datang bergiliran dan melakukan prokes saat diambil darahnya,” ujar pria yang akrab disapa Gung Paul ini.
Dalam setiap aksi donor darah pihaknya menerapkan physical distancing, rajin mencuci tangan, tetap menjaga jarak serta menghindari keramaian dan selalu menggunakan masker merupakan aturan yang wajib dipatuhi dan diikuti. Sebelumnya pihaknya bersama ratusan relawan telah melakukan aksi serupa beberapa waktu lalu.
Namun karena panggilan kemanusiaan pihaknya kembali mengerahkan relawan dan anggota Jagabaya Dulang Mangap dalam kegiatan serupa. Pada aksi terakhir terkumpul sebanyak 40 kantong darah. Pihaknya berjanji akan melakukan kegiatan ini secara rutin untuk membantu PMI Buleleng mengatasi menipisnya stok darah. (bs)