KELUARGA KEMBALI MENJADI KLASTER BARU PENYEBARAN COVID-19

RAI MANTRA TEKANKAN DISIPLIN PROSES DAN VDJ SAAT DI RUMAH

DENPASAR – Penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar telah merambah klaster baru. Dimana, unit sosial terkecil masyarakat kini rentan menjadi pusat penyebaran baru Covid-19. Karenanya, masyarakat wajib lebih waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, walaupun saat sedang di rumah. Demikian diungkapkan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 secara virtual di Graha Sewaka Dharma Kota Denpasar, Selasa (29/9/2020).

Rai Mantra


Hadir dalam kesempatan tersebut secara virtual, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Made Toya, seluruh anggota GTPP Covid-19 Kota Denpasar, perbekel/lurah, serta bendesa adat se-Kota Denpasar.


Dalam arahannya Walikota Rai Mantra menekankan beberapa hal penting untuk ditindaklanjuti. Hal ini mengacu pada peningkatan intensitas penularan yang terjadi pada klaster keluarga. Dimana, klaster keluarga merupakan kondisi dimana satu anggota keluarga menularkan kepada keluarga lainnya.
“Jadi ada tren penularan dalam lingkup keluarga, dan ini harus kita waspadai bersama dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan di rumah atau saat dengan keluarga,” ujarnya.


Karenanya, lanjut Rai Mantra, masyarakat diharapkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, walaupun saat di rumah. Selain itu, masyarakat juga dapat melaksanakan analisis resiko dengan menerapkan protokol Ventilasi, Durasi dan Jarak (VDJ).


“Protokol VDJ juga penting selain protokol kesehatan, sehingga masyarakat sebisa mungkin mengatur ventilasi atau sirkulasi udara dengan membuka jendela, mengurangi interaksi dengan anggota keluarga yang memiliki aktivitas di luar rumah, atau jika harus berkomunikasi terapkan protokol kesehatan,” kata Rai Mantra.


“Selain itu, menjaga jarak aman juga penting bagi anggota keluarga yang memiliki intensitas tinggi di luar rumah, sebiasa mungkin wajib jaga jarak dengan anggota keluarga lainya, utamanya dengan yang memiliki tingkat kerentanan tinggi, seperti lansia, balita dan masyarakat yang memiliki penyakit bawaan lainya,” jelasnya.


Selain klaster keluarga, Walikota Rai Mantra juga turut mengimbau kepada aparatur desa/kelurahan, bendesa adat hingga kaling dan kadus untuk mengintensifkan program kerja guna menurunkan resiko penularan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menggandeng kader PKK, Posyandu, Jumantik, pemuka agama, serta stakeholder lainnya.


“Berbagai pihak dapat kita ajak kerja bersama, dan untuk kaling/kadus dapat melaksanakan pemetaan wilayah dengan membuat zona resiko, mengingat keberadaan OTG yang harus kita waspadai bersama, sehingga penularan di internal wilayah dapat diminimalisir dan masyarakat dapat tetap produktif atau bekerja dengan memperhatikan zona resiko penularan,” pungkasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *