PUTRI SUASTINI KOSTER POSITIF COVID-19, KINI JALANI KARANTINA

DENPASAR – Istri Gubernur Bali, Wayan Koster, yakni Ni Putu Putri Suastini Koster, positif Covid-19. Kini Putri Suastini Koster menjalani karantina di sebuah balai diklat bersama orang tanpa gejala (OTG) lainnya. Dalam video yang beredar, Putri Suastini mengaku sehat dan normal.

Om swatiyastu, semeton titiang sami sane wenten ring pulau Dewata. Juga ada teman-teman di luar Bali. Untuk semeton umat sedharma benjang hari raya Kuningan. Rahajeng nyangre Kuningan. Sementara titiyang (saya-red) masih di sini, di tempat karantina bagi yang OTG (orang tanpa gejala). Karena setelah melakukan swab ada virus di tubuah tiyang. Walaupun sesungguhnya titiyang merasa sehat, semuanya sehat. Gula darahnya normal, tensinya normal, organ tubuh juga paru-parunya, dan lain sebagainya, termasuk oksigen di dalam darah juga normal. Tetapi karena titiyang positif dan itu OTG jadi mesti mengkarantina diri, supaya virus yang ada di dalam tubuh titiyang tidak menular kepada yang lain. Itu ada aturannya,” kata Putri Suastini Koster mengawali videonya.

Putri Suastini Koster di tempat karantina

Menurutnya, aturannya dari positif pertama kemudian 10 hari, ditambah 3 hari, dirinya harus jauh dari orang-orang yang tidak ada virus di dalam tubuhnya supaya tidak menularkan. Setelah masa inkubasi, ketika dites lagi hasilnya negatif, dirinya sudah boleh keluar untuk bersosialisasi lagi.

“Untungnya menurut dokter, ketika titiyang sudah kena verus sekarang, imunnya akan bangkit. Akan ada imun yang menjaga titiyang selama tiga bulan ke depan. Kalau terpapar lagi, jadi 1 x 24 jam itu bisa diatasi oleh imun itu sendiri. Jadi semeton titiyang sareng sami, karena kita mengalami seperti ini apalagi seperti titiyang yang harus turun ke lapangan bertemu dengan masyarakat, jadi kemungkinan besar untuk terpapar itu bisa terjadi. Makanya titiyang selalu menyiapkan diri untuk suatu saat misalnya akan kena bagaimana. Itu harus disiapkan,” ujarnya.

Dalam video tersebut, Putri Suastini Koster mengaku tinggal di balai diklat yang dipakai oleh Pemprov Bali untuk karantina mereka yang OTG. “Lumayan nyaman tempatnya. Kemudian membuat kita tenang. Kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat imun kita terjaga dengan baik. Jadi karena titiyang sekarang sudah mengalami, sudah merasakan bagaimana secara mental ketika dinyatakan titiyang positif. Karena seperti saya sampaikan di awal bahwa titiyang sudah menyiapkan diri,” katanya.

Ia juga menceritakan Gubernur Bali, Wayan Koster, semula agak takut menyampaikan hasil bahwa swab-nya positif. “Bahkan Bapak Gubernur, suami titiyang, agak takut-takut menyampaikan kalau hasilnya swabnya positif. Lalu titiyang bilang ‘kenapa bli, positif ya’. Titiyang ketawa-ketawa saja. Pak Gub heran, lho kenapa senang positif. Bukan senang. Tetapi titiyang sudah menyiapkan diri,” papar Putri Suastini Koster.

Ia kemudian memberi tips kepada warga yang positif Covid-19. Menurutnya, ketika kita mendengar berita bahwa corona ada di dalam tubuh kita, yang pertama kita harus tenang. Dikatakan, ketenangan itulah yang membuat imun tubuh terjaga.

“Karena titiyang OTG. Kalau dengan gejala protapnya harus isolasi di rumah sakit. Kebetulan ada pegawai di Jaya Sabha (rumah jabatan Gubernur Bali-red) juga ada yang kena, titiyang memilih bersama anak-anak riki (di sini-red). Tanpa melihat lagi bahwa istri Gubernur fasilitasnya harus lebih. Tidak. Sama saja. Sama-sama kita. Sehingga anak-anak tiyang bisa terhibur juga dengan cerita-cerita kita, sehingga dia melupakan, bahwa ‘dia OTG nanti dikucilkan’. Tidak. Tidak seperti itu. Ngapaian kita dikucilkan. Cuma ada virus saja di dalam tubuh, yang harus kita keluarkan. Selesai,” sambung Putri Suastini Koster.

Menurutnya, justru kalau orang yang positif berpikiran panik itu akan memicu beberapa penyakit yang diderita. Ketika panik, kata dia, orang akan stres. Itu yang memicu kalau misalnya orang punya darah tinggi, tekanan darahnya akan naik. Kalau punya gula darah, kadar gula darahnya akan naik. Yang punya kolesterol, kolesterolnya akan naik.

Ia menceritakan, dari pengalamannya kena positif Covid-19, kepanikan yang membuat semua penyakit bawaan muncul satu per satu. Menurutnya, biang keroknya bukan corona, tapi stres pikiran. “Nike menurut titiyang pribadi. Karena ketika titiyang kena, titiyang sudah menyiapkan diri,” katanya. “Karena titiyang sudah menyiapkan diri. Malah biasanya gula darah agak tinggi, sekarang malah normal. Karena tenang, karena saya merasa saya harus cuti dari kegiatan PKK dan Deskranasda selama 14 hari, jadi pikiran titiyang mungkin fresh. Di sini sore-sore lihat teman, pagi-pagi lihat teman, berjemur. Sambil bertemur saya ajak yang karantina di sini bersih-bersih. Jadi Hatinya PKK ada di sini. Jadi kita happy saja,” sambungnya.

Dikatakan, lebih baik kita tahu ada virus dalam tubuh. Daripada tidak tahu, tidak merasakan sakit, dan kita happy, nanti malah lama-lama oksigen dalam darah berkurang, dan lantas kita menjadi lemas.

“Jadi sahabat-sahabat, semeton-semeton sareng sami yang sangat menyayangi titiyang, yang memberikan hadiah bunga. Kemudian mendokan titiyang. Dari ketulusan hati yang paling dalam titiyang matur suksma, matur suksma. Titiyang sampaikan kondisi titiyang dari pemeriksaan dokter, semuanya dalam keadaan baik. Juga termasuk oksigen dalam darah titiyang,” jelas Putri Suastini Koster.

“Ini bukan aib, bukan sesuatu yang menyeramkan. Ketika sudah ada virus di dalam, tenang, ikuti anjuran dokter sesuai protapnya, supaya virus itu pelan-pelan keluar. Kalau kita panik akan semakin lama kita positif,” tambahnya.   

Selama dalam video tersebut, senyum Ibu Gubernur Bali ini selalu berkembang. Ia tampak segar bugar, dan begitu tenang. Bahkan pada video tersebut, Putri Suastini Koster sempat membaca puisi kiriman dari sahabatnya. “Ini pertanda titiyang sehat,” katanya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *