SOSIALISASI PILKADA KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR – Ketua KPU Kota Denpasar, Wayan Arsa Jaya, membuka web seminar (webinar) tentang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Denpasar 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Senin (3/8/2020), pukul 10.00 Wita. Dalam seminar ditegaskan bahwa semua petugas penyelenggara Pilwali Denpasar 2020 dipastikan bebas dari Covid-19.
Webinar dilaksanakan atas kerjasama KPU Kota Denpasar dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Webinar menampilkan dua narasumber, yaitu Komisioner KPU Provinsi Bali Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM), I Gede John Darmawan, dan Dosen FH Universitas Mahasaraswati yaang juga mantan Ketua KPU Provinsi Bali, Dr. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa. Webinar dipandu oleh I Ketut Udi Prayudi, seorang praktisi kepemiluan, yang juga mantan anggota KPU Provinsi Bali.
Saat membuka acara, Ketua KPU Kota Denpasar, I Wayan Arsa Jaya, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Rektor dan Civitas Akademika Universitas Mahasaraswati kerjasamanya dalam pelaksanaan sosialisasi dalam jaringan (daring). Ia berharap, dengan sosialisasi tersebut, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dapat berjalan lancar dan berhasil.
Sementara Rektor Universitas Mahasaraswati, Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., saat memberikan sambutannya dalam webinar tersebut mengatakan, penyelenggaraan Pilkada kali ini menjadi sangat istimewa. Sebab, Pilkada dilaksanakan pada saat wabah pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Pro-kontra pun tidak bisa dihindari antara pentingnya pergantian kepemimpinan yang rutin memang sudah berlangsung dengan persoalan penanganan wabah pandemi Covid 19 yang lebih urgen daripada persoalan pergantian pimpinan. Sehingga berbagai potensi persoalan kemungkinan muncul dalam penyelenggaraan kali ini,” katanya.
Namun, kata Dr. Made Sukamerta, yang utama adalah harus ada konsistensi dan komitmen yang besar dari semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada setiap tahapan yang melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi Pilwali 2020 akan sangat menarik untuk diikuti.
Rektor berharap, semoga dengan kesiapan dan antisipasi penyelenggara, peserta dan masyarakat pemilih, Pilwali kali ini dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan masyarakat.
Komisioner KPU Provinsi Bali, John Darmawan, pada webinar tersebut memaparkan tentang alasan pelaksanaan Pilkada Serentak digelar pada 9 Desember 2020. Ia juga menguraikan tentang tahapan Pilkada Serentak 2020 dan 9 hal baru yang dilaksanakan di TPS pada Pilkada Serentak 2020. Sedangkan Lanang Putra Perbawa memaparkan tentang desain,dinamika serta tantangan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Pada sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan muncul dari peserta webinar. Misalnya bagaimana pelaksanaan Pilkada 2020 di TPS nantinya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Apakah petugas KPU dapat memastikan KPPS bebas dari Covid-19 jika hanya melakukan rapid test? Bagaimana jika penduduk ber-KTP Denpasar tetapi berada di luar kota saat pemilihan nanti?
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, John Darmawan menjelaskan teknis pelaksanaan pemungutan suara di TPS dengan penerapan protokol kesehatan. Misalnya pemilih dan petugas wajib menggunakan masker. Disediakan tempat cuci tangan dan menggunakan sarung tangan plastik. Menggunakan tinta drop serta menyediakan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu tubuh 37,3 derajat Celcius ke atas. “Rapid test terhadap penyelenggara dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa penyelenggara bertugas pada saat kondisi badan sehat. Dalam pelaksanaan tugasnya pun selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” jelas John Darmawan.
Sementara bagi pemilih yang berada di luar kota saat pencoklitan, PPDP akan memastikan yang bersangkutan dapat menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020. (bs)