ANGGOTA DPRD BALI MINTA KAKAO JEMBRANA SEGERA DIPATENKAN

JEMBRANA – Komisi II DPRD Bali meminta agar kakao Jembrana segera dipatenkan. Kakao dan juga vanili serta kelapa bisa dijadikan produk pertanian di Jembrana.

Anggota Komisi II DPRD Bali melakukan kunjungan ke Jembrana. Foto: Humas DPRD Bali

“Kopi dan coklat Jembrana sudah terkenal di dunia. Maknaya harus segera dipatenkan agar jangan sampai nanti produksi kakao atau coklat ini ada masalah. Disamping juga kakao ini bisa menjadi pertanian unggulan di Jembrana, disamping ada vanili dan kelapa,” ujar anggota Komisi II DPRD Bali, Ketut Sugiasa, saat komisi tersebut melakukan kunjungan ke Jembrana, Jumat (10/7).

Kunjungan Komisi II DPRD Provinsi Bali dilakukan untuk koordinasi terkait Tatanan Bali Era Baru dalam situasi pandemi Covid-19 dengan Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Jembrana. Rombongan diterima Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Wayan Sutama, didampingi Sekretaris Dinas, serta para Kabid, di ruang rapat areal Pemerintahan Kabupaten Jembrana.

Sugiasa mengatakan, dalam suasana Covid-19 ini bidang pertanian, perkebunan dan peternakan harus dimaksimalkan. Karena itu, Dewan ingin mengetahui apa yang akan dibangun di Jembrana terkait hal itu.

“Karena Jembrana ini kan daerah pertanian. Industri juga bisa. Kita mendorong dinas bagaimana dinas berinovasi, bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat dalam situasi covid-19 ini untuk memaksimalkan ketahanan pangan,” katanya.

Anggota DPRD Bali dari Dapil Jembrana ini mengatakan, masyarakat harus merubah mindset. “Karena kita sudah bertubi-tubi kena masalah dalam bidang pariwisata. Kita terus mendorong bagaimana pemerintah Jembrana agar mampu menciptakan petani-petani yang unggul dan andal. Sehingga mampu mensuplai kebutuhan masyarakat Bali. Ini memungkinkan baik dari sisi lahannya, pengairannya, SDM, dan SDA-nya,” ujar Sugiasa.

Sementara masalah anggarannya, kata mantan Ketua DPRD Jembrana ini, pemerintah provinsi bisa membantu.

Anggota Komisi II DPRD Bali, Tjokorda Gede Agung, menambahkan, selain memiliki tradisi Mekepung sebagai ikonnya Kabupaten Jembrana, kakao Jembrana yang sudah mendunia agar diangkat lagi supaya bisa menjadi ikon untuk Jembrana. “Jika memerlukan anggaran lebih untuk proses pengolahan atau perluasan lahan, Komisi II siap mengawal,” tandasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *