FRAKSI GOLKAR DPRD BALI DORONG ANGGARAN PERTANIAN MINIMAL 5 PERSEN

DENPASAR – Fraksi Partai Golkar DPRD Bali mengatakan, selama ini sektor pertanian dan pariwisata nampak terjadi dikotomi. Semestinya kedua sektor tersebut seiring dan sejalan serta saling menunjang. Untuk itu Fraksi Partai Golkar DPRD Bali, mendorong Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk meningkatkan sektor pertanian dalam struktur ekonomi daerah Bali, dengan melakukan beberapa hal.

Rapat paripurna DPRD Bali, Senin (6/7). Foto: Humas DPRD Bali

“Secara konsisten menaikkan anggaran sektor pertanian sehingga menjadi minimal 5% dari apbd Provinsi Bali. Mengembangkan sektor industri pengolahan produk-produk sektor pertanian. Menumbuhkembangkan entrepreneur, UMKM dan petani muda keren/petani milenial dengan melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta, melalui pendidikan dan latihan serta pendampingan yang didukung anggaran dari APBD Provinsi Bali,” kata pembicara dari Fraksi Partai Golkar, Wayan Gunawan, saat membacakan pandangan umum fraksinya dalam terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Semesta Berencana Tahun Anggaran 2019 dan Ranperda tentang Rencana Umum Energi daerah Provinsi Bali Tahun 2020-2050 dalam rapat paripurna, Senin (6/7).

Selain itu, terkait pandemi Covid-19, Fraksi Partai Golkar mengharapkan penyaluran bantuan-bantuan stimulus dari pemerintah pusat dan daerah tidak ditumpangi kepentingan politik tertentu sehingga merugikan masyarakat luas, khususnya yang berhak menerima bantuan tersebut.

Fraksi Partai Golkar juga menyambut baik  langkah Gubernur memberikan bantuan stimulus kepada media massa akibat dampak pandemi Covid-19. Dengan harapan stimulus diberikan bukan saja kepada lembaga/perusahaan media yang bekerja sama, tetapi juga diupayakan secara maksimal bantuan kepada media lain serta para awak media (wartawan/wartawati) baik dari media cetak, elektronik maupun online yang memenuhi persyaratan.

Terkait dunia pendidikan, kata Gunawan, Fraksi Partai Golkar menyarankan Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kondisi dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah, di mana anak-anak didik sudah 4 (empat) bulan menjalani pembelajaran dari rumah (learn from home). Anak-anak didik maupun guru khususnya di wilayah pedesaan yang minim fasilitas teknologi informasi saat ini telah mengalami kejenuhan.

“Mereka lebih banyak berkegiatan di luar proses belajar-mengajar seperti bermain layang-layang, berjualan, memancing ikan, naik sepeda, dan lain-lain yang dikhawatirkan akan menurunkan kualitas, kemampuan dan prestasi akademik,” ujar Gunawan.

Selain itu, Fraksi Partai Golkar mendorong agar segera dipersiapkan rumah sakit di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan daya tampung dan maksimalisasi penanganan, pelayanan, serta perawatan pasien positif Covid-19.

Menurut Gunawan, Fraksi Partai Golkar tidak sepakat jika antara kesehatan masyarakat dan ekonomi dipertentangkan. Keduanya harus dapat seiring sejalan. “Terlebih dengan terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi Bali menjadi -1,14% dan diperkirakan masih dapat menurun, tentu sangat berpengaruh terhadap stok kebutuhan masyarakat, tingkat tabungan masyarakat, dan kemampuan keuangan daerah. Oleh karena itu, Fraksi Partai Golkar mendorong Saudara Gubernur segera mempersiapkan dibukanya kembali kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat tanpa mengurangi ketatnya pelaksanaan protokol dan SOP penanganan pandemi Covid-19,” kata Gunawan. Di balik itu, Fraksi Partai Golkar memberi apresiasi dan dukungan atas realisasi bantuan terhadap UMKM di Bali. “Kami sejak awal memberikan dukungan dan dorongan agar mereka yang tergabung dalam pemberdayaan ekonomi rakyat yaitu mereka para pelaku UMKM harus secara konsisten dibantu melalui APBD Provinsi, karena pada hakekatnya kekuatan ekonomi masyarakat Bali berbasis pada ekonomi rakyat itu sendiri,” tandasnya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *