Wak Din Jembalang Maikut

  • Esai Sejarah dr. Soegianto Sastrodiwiryo (alm.)

DI awal tahun 50-an, Dolok kadang-kadang ikut kawannya Derahman untuk mencari catutan atau membeli karcis untuk dijual kembali. Lazimnya, Dolok mengambil keuntungan 25 perak saja atau setali karena dia membeli satu dan dijual telung suku.

Bagi Dolok yang kerjasama dengan Derahman, uang keuntungan setali sudah luar biasa. Yang penting cepat terjual. Saat itu, main sebuah film Malaya yang sedang popular, yaitu Abu Hassan  Pencuri.

Dolok berhasil menjual 20 lembar karcis dan lumayan dapat Rp 500. Cukup bekal sekolah satu bulan. Derahman lebih banyak lagi, dapat jual 50 lembar karcis. Yang menjaga kelas Dek adalah Wak Din yang suka diganggu anak-anak nakal. Suatu hari Dolok ingin menonton film India, Madumati, tapi tidak punya uang. Akhirnya ia ketemu Sugiri, kawan dari Mumbul.

“Gie gimana cara masuk, aku tidak tahu.”

Sugiri menjawab, “Alaaah tenang saja, nanti kuganggu Wak Din”. Dan Dolok mengangguk senang. Giri tiba-tiba berteriak diluar menghadap Wak Din.

“Wak Din jembalang maikut, Wak Din akep balang entut-entut.“ Mula-mula Wak Din tenang saja, tidak marah. Akan tetapi, karena mulai banyak anak-anak meneriaki Wak Din dengan nyanyian Jembalang Maikut, maka Wak Din mulai marah dan melompat keluar mengejar anak-anak yang mengejek.

Pintu kelas Dek ditinggal kosong. Kesempatan buat Dolok, Derahman, dan Sugiri untuk masuk ke dalam Bioskop Sempurna yang terletak di perempatan jalan protocol kota Singaraja. Wak Din kembali mengejar tiga kawanan ini, tapi ketiganya bisa sembunyi di celah-celah kursi kelas Dek.

Hanya Dolok hampir tertangkap, karena ia berusaha untuk keluar pintu selatan ke arah rumah Pak Tata, ayahnya Alit Tata. Untung saja Dolok bisa menyelinap di pagar rumah Pak Tata, lalu bisa masuk lagi ke kelas Dek. Film extra baru dimainkan, dan ini kesempatan anak-anak yang bolos masuk bisa cari tempat sembunyi.

Wak Din sebenarnya orang setengah tua yang baik, asal saja dia tidak diejek-ejek. Yang sering bolos nonton film pagi hari adalah Naya dari Sangsit. Lazimnya ia dipanggil Hartawan karena namanya memang itu. Tapi karena sering diejek kawan-kawan kelasnya ia mengganti Namanya dengan Naya. Artinya waspada.

Selain Dolok, ada lagi satu kawannya yang acapkali bolos di pagi hari. Namanya I Tombrog dari Banjar Jawa. Saat Film Ben Hur sedang ngetop, Dolok sudah SMP dan mencari cara buat gratis masuk untuk menonton. Ia teringat sahabatnya, Curek Bembe atau Yadi, yang jagoan menyambung karcis bioskop.

Maka disepakati hari itu keduanya nonton dengan karcis sambungan, tapi tetap bagus karena yang penting bisa nonton. Dolok dan Yadi bisa masuk kelas Dek walaupun duduk paling depan dan amboi bau kencing didepan layar pesing tak tertahankan. Tapi bagi keduanya tak masalah.

Hikmat besar Dolok setelah menyaksikan Film Ben Hur adalah ia biasa dipanggil Ben Hur karena Rona wajahnya amat mirip dengan Carlston Heston, pemain utama Ben Hur. Dolok acapkali berkaca memantas-mantas wajahnya, dan dia cukup puas. Dolok ingat semua kuda yang dinaiki Ben Hur saat berlomba dengan Messala. Aldebaran Arkturus Arantes dan lain-lain dan ini merupakan kebanggaan baginya, apalagi saat malam ia bermimpi mengendalikan keempat kuda itu melaju dan mengalahkan kereta Messala.

Tapi yang paling sering ditirukan oleh Dolok adalah menjadi Tarzan, yang diperankan oleh Johny Weissmoller yang berayun dari pohon ke pohon di hutan yang lebat disertai sekawanan gajah dan kera yang amat setia.

Saat nonton lazimnya, diputar iklan extra seperti nama minyak rambut atau alat-alat kecantikan wanita seperti Japarco. Saat suatu hari Dolok ketemu dengan anak SMA yang cantik, kakaknya IG Subagia, bernama Japani. Dolok tak tahan untuk berteriak Japarcoo, Japarcoo. Sampai kawannya mengingatkan agar jangan seperti itu dan Dolok lalu diam karena malu. []

*) Penulis adalah Cendekiawan dan Sejarawan

*) Tulisan ini dikutip dari buku penulis “Lompatan-Lompatan Kebenaran”. Yang berminat bisa menghubungi HP : 0818-0533-9885

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *