Bencana Hidrometeorologi Basah di Bali, Satu Orang Meninggal, Satu Luka

DENPASAR – Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali, Minggu (10/3/2024), merilis kejadian bencana sebagai dampak hidrometeorologi basah di Bali sepanjang 4-10 Maret 2024. Satu orang meninggal dunia dan satu ringan terjadi di Kabupaten Buleleng.

“Kejadian bencana sebagai dampak dari hidrometeorologi basah di 6 titik di Kabupaten Badung, 42 titik di Kabupaten Buleleng, 23 titik Kabupaten Karangasem, 1 titik di Kabupaten Bangli, dan 1 titik di Kabupaten Jembrana. Satu orang korban jiwa dan satu orang luka di Kabupaten Buleleng. Estimasi kerugian yang ditimbulkan 110 juta rupiah,” kata Kalaksa BPBD Bali, Dr. Made Rentin, dalam rilisnya, Minggu (10/3/2024).

Salah satu bencana akibat hidrometeorologi basah tanah longsor akibat hujan deras yang terjadi pada pukul 19.30 Wita pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Banjar Dinas Wirabhuana Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Tepatnya di kilometer 18 jalur Singaraja-Denpasar sehingga menghalangi akses jalan di jalur shortcut tersebut.

Jalur tersebut sempat ditutup pada Minggu, 10 Maret 2024 karena petugas sedang menangani tanah longsor tersebut. Dalam kejadian ini, terdapat satu orang meninggal dunia akibat tertimpa tiang listrik saat melintas dengan kendaraan DK 5474 UAW. Korban telah dibawa ke RSUD Kabupaten Buleleng oleh PMI.

Sementara korban luka terjadi di Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan. Pagar tembok kandang babi sepanjang 15 meter Putu Suardana roboh yang menimpa tembok rumah milik Ketut Yang Sukadana, sehingga menyebabkan robohnya tembok kamar korban. Dalam kejadian ini, anak korban Komang Indah Tirta Purnama Sari mengalami luka ringan (benjol di bagian dahi). Ia kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Buleleng.

“Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan siaga dengan cuaca belakangan ini,” ujar Dr. Made Rentin. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *