- Esai Dr. Surayanah *)
MERDEKA Belajar merupakan sebuah konsep yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim. Konsep Merdeka Belajar diartikan sebagai sebuah kebijakan baru untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia.
Kebijakan yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada lembaga pendidikan untuk menciptakan budaya otonom, tidak birokratis, dan menciptakan sebuah pembelajaran inovatif yang berbasis pada peminatan serta tuntutan kehidupan digital yang sesuai dengan abad ke-21 seperti sekarang ini.
Selain itu, Merdeka Belajar dimaksudkan untuk menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka atau bebas dari kekangan berupa ketentuan dan peraturan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga potensi dan kemampuan diri dari peserta didik dapat ditemukan dengan cara masing-masing.
Tujuan dari kebijakan Merdeka Belajar yang dikenalkan oleh Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah untuk mempercepat tujuan dari pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas SDM yang ada di Indonesia sehingga mempunyai keunggulan dan daya saing yang tidak kalah dengan negara-negara lainnya.
Kualitas SDM yang mempunyai keunggulan dan daya saing dapat diwujudkan melalui pendidikan kepada peserta didik yang berakhlak mulia serta memiliki penalaran tingkat tinggi khususnya pada bidang literasi dan numerasi. Selain itu, dalam era digital dan informasi yang cepat, peserta didik harus mampu mengatasi tantangan yang kompleks dan terus berkembang.
Merdeka Belajar memungkinkan peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka, memperoleh pengetahuan melalui eksplorasi mandiri, berkolaborasi dengan sesama peserta didik, dan menggunakan sumber daya teknologi yang ada.
Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Nadiem Anwar Makarim sejalan dengan konsep pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara yang didasarkan pada asas kemerdekaan yaitu manusia sebagai ciptaan Tuhan diberi kebebasan untuk mengatur kehidupan yang dijalaninya dengan tetap berpegangan dengan aturan yang ada di masyarakat.
Peserta didik sebagai makhluk ciptaan Tuhan diharapkan dapat memiliki jiwa merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya. Jiwa yang merdeka sangat diperlukan dalam kehidupan pada abad ke-21 ini, supaya kita sebagai bangsa Indonesia tidak didikte oleh bangsa lainnya.
Ki Hajar Dewantara memperkenalkan istilah sistem among yang menunjang asas kemerdekaan dalam pendidikan yang memiliki maksud melarang diberikannya hukuman dan paksaan kepada peserta didik karena dianggap dapat mematikan jiwa serta memupuskan kreativitas yang dimiliki peserta didik. Sejatinya kreativitas merupakan salah satu hal yang eminen untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik pada abad ke-21 sekarang ini.
Gebrakan konsep merdeka belajar yang diciptakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan mampu menunjang terjadinya penerapan pembelajaran yang membebaskan peserta didik berpikir kreatif dan inovatif. Penerapan Merdeka Belajar pada abad ke-21 menjadi salah satu pendekatan revolusioner dalam sistem pendidikan.
Konsep Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri, memilih materi yang ingin dipelajari, serta metode dan waktu belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Dalam penerapan Merdeka Belajar, pendidik berperan sebagai fasilitator dan pemandu membantu peserta didik dalam menentukan tujuan pembelajaran, memberikan arahan, serta memberikan umpan balik konstruktif. Pendidik juga membantu peserta didik dalam memperoleh keterampilan berpikir kritis, mengelola waktu, dan mengembangkan jiwa kepemimpinan.
Selain itu, Merdeka Belajar juga mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Peserta didik diajak untuk terus belajar di luar lingkungan sekolah, memanfaatkan sumber belajar yang ada di masyarakat dan dunia maya. Mereka didorong untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang aktif dan memiliki motivasi intrinsik untuk terus mengeksplorasi dan mengembangkan diri.
Penerapan Merdeka Belajar di abad ke-21 menawarkan potensi yang besar dalam menciptakan generasi peserta didik yang lebih mandiri, inovatif, dan adaptif. Dengan memperoleh kontrol atas pembelajaran mereka sendiri, peserta didik dapat mengembangkan keahlian yang relevan dengan dunia nyata, serta menumbuhkan kreativitas dan minat yang mendalam pada bidang-bidang tertentu. Melalui pendekatan ini, pendidikan dapat memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan pribadi dan profesional peserta didik di tengah perubahan global yang cepat.
Merdeka Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam era pendidikan abad ke-21. Konsep ini memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengontrol dan mengatur proses pembelajaran mereka, yang berdampak positif pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka.
Pentingnya Merdeka Belajar terletak pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemandirian dan inisiatif mereka sendiri. Dengan diberikan kebebasan memilih materi yang diminati dan metode pembelajaran yang sesuai, peserta didik dapat membangun minat dan motivasi intrinsik yang kuat. Mereka memiliki ruang untuk mengeksplorasi topik yang mereka anggap menarik dan relevan dengan kehidupan mereka, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk belajar dengan penuh gairah dan antusiasme.
Selain itu, Merdeka Belajar juga membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata. Dalam masyarakat yang terus berubah dan berkembang, peserta didik perlu memiliki kemampuan berpikir kritis, kreativitas, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Dengan mengambil-alih tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, peserta didik dapat mengasah keterampilan tersebut secara aktif dan mengaplikasikannya dalam konteks yang nyata.
Dalam era digital dan informasi yang terus berkembang, Merdeka Belajar juga memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan literasi digital dan mengakses sumber daya pendidikan secara luas. Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk memperdalam pemahaman mereka, berkomunikasi dengan sesama peserta didik dan pendidik, serta mengakses beragam sumber belajar di dunia maya.
Secara keseluruhan, Merdeka Belajar merupakan konsep yang penting dalam pendidikan abad ke-21. Dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengatur dan mengontrol pembelajaran mereka sendiri, Merdeka Belajar memberikan dorongan untuk kemandirian, kreativitas, keterampilan relevan, inklusi, dan akses terhadap sumber daya yang luas. Ini adalah fondasi yang kuat untuk mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang berpikir mandiri, adaptif, dan sukses di masa depan. []
*) Penulis adalah Dosen Universitas Negeri Malang