Parlemen Australia Kunjungi BPBD Bali, Puji Sistem Penanggulangan Bencana yang Integrasikan Kearifan Lokal

DENPASAR – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dr. I Made Rentin, bersama jajaran menerima kunjungan dari Parlemen Australia di Ruang Rapat Tanggap UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, Jumat (19/1/2024). Kunjungan Parlemen Australia ini merupakan momen penting untuk memperkuat kerjasama antarnegara dan memahami langkah-langkah penanggulangan bencana.

“Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkuat komunikasi dan hubungan baik antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Australia, sekaligus mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai sistem penanggulangan bencana serta upaya kesiapsiagaan yang diterapkan oleh Provinsi Bali,” kata Dr. Rentin.

Dikatakan, kunjungan Parlemen Australia adalah momen penting untuk memperkuat kerjasama antarnegara dan memahami langkah-langkah penanggulangan bencana. Program Siap Siaga dari Pemerintah Australia telah menjadi dukungan berharga bagi Provinsi Bali.

“Melalui inovasi seperti Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana (SKB) dan Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS), kami terus berkomitmen membangun kesiapsiagaan yang tangguh dan efektif,” ujar Dr. Rentin.

Pada pertemuan tersebut, hadir pula Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Bali. I Putu Sutha Wijaya selaku Ketua, menekankan sinergitas dan kerjasama yang telah terjalin antara FPRB dan BPBD Provinsi Bali dalam upaya membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat Bali berdasarkan nilai budaya dan kearifan lokal.

Sementara Anggota Parlemen Australia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali yang berhasil mengintegrasikan potensi, terutama nilai budaya dan kearifan lokal, dalam usaha membangun kesiapsiagaan bencana. Joshua H. Wilson, salah satu perwakilan parlemen, menyatakan,  hal itu menunjukkan bahwa program pemerintah Australia sudah tepat.

“Kemitraan ini sangat penting, karena kita sadar bahwa pencegahan bencana merupakan hal yang krusial,” kata Joshua H. Wilson.

Setelah dialog, kunjungan dilanjutkan dengan pemantauan kondisi kesiapan petugas dan peralatan di Crisis Center. Semua itu menegaskan komitmen Provinsi Bali dalam menjaga keamanan dan kenyamanan, terutama bagi wisatawan Australia yang telah menjadikan Bali sebagai rumah kedua mereka. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *