BULELENG – Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Teddy Chrisprimanata Putra, mengapresiasi sistem mitigasi bencana kebakaran yang diterapkan oleh Kabupaten Buleleng.
Hal itu ia sampaikan ketika membuka Sabha XII PC KMHDI Buleleng, bertempat di STAH Mpu Kuturan, Jumat (20/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Teddy mengatakan, kemarau berkepanjangan telah memberi dampak serius bagi masyarakat Bali. Terdapat tiga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terbakar, yakni TPA Suwung di Denpasar, TPA Temesi di Gianyar, dan TPA Mandung di Tabanan.
Teddy menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena kurang jelinya pemerintah mengantisipasi kemarau panjang akibat el-nino.
“Melalui kejadian ini kita dapat melihat bahwa pemerintah kurang jeli dalam membaca potensi ancaman yang dapat terjadi, khususnya di tiga TPA yang mengalami kebakaran tersebut. Hal ini harus menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah di Bali,” tegasnya.
Teddy pun memberikan apresiasi atas langkah-langkah preventif yang telah dilakukan pemerintah kabupaten Buleleng sehingga wilayah kabupaten Buleleng sampai hari ini tidak ada lahan yang mengalami kebakaran.
“Ya seperti yang sudah dijelaskan oleh Pak Pj tadi, Buleleng ini kan kabupaten yang memiliki lahan kering terluas di Bali. Tapi berkat langkah-langkah mitigasi dari pemerintah Buleleng, kejadian-kejadian seperti di TPA Suwung, Temesi, dan Mandung tidak terjadi di Buleleng,” jelas Teddy.
Dalam kesempatan tersebut, Teddy mendorong agar pemerintah kabupaten Buleleng dapat bersinergi dengan seluruh pihak, salah satunya dengan PC KMHDI Buleleng dalam menangani isu-isu lingkungan di Buleleng. (bs)