- Bidang Lomba Inovasi Pembelajaran PAI TK Bermuatan Moderasi Beragama
BULELENG – Guru Taman Kanak Kanak (TK) ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, Ketut Nurhayati, keluar sebagai juara 1 nasional Lomba Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Taman Kanak Kanak (PAI TK) serangkaian Gebyar PAI yang digelar Kementerian Agama RI, Rabu (4/10/2023).
“Ini bener-benar sebuah perjuangan dan proses yang penuh dengan haru,” ujar Ketut Nurhayati saat diminta tanggapannya Kamis (5/10/2023).
Proses panjang telah ditempuh perempuan kelahiran Desa Pegayaman, 22 Maret 1989 ini. Mulai mengikuti di tingkat Kabupaten Buleleng, kemudian ke tingkat Provinsi Bali, hingga bersaing dengan guru-guru TK dari provinsi-provinsi lain dari seluruh Indonesia.
“Dari awal mengikuti lomba, saya benar-benar ditantang bagaimana cara menanamkan moderasi beragama untuk anak usia dini. Tentunya saya sebagai guru harus mampu memahami apa makna dari moderasi beragama dan metode apa yang harus saya gunakan,” kata sarjana Pendidikan Guru Anak Usia Dini ini.
Kata dia, proses awal mengikuti lomba tersebut begitu singkat. Ia hanya punya waktu satu hari untuk menyiapkan diri ketika harus ikut lomba di tingkat kabupaten. Begitu lolos di tingkat kabupaten, ia mendapatkan masukan untuk perbaikan dari juri untuk lomba ke tingkat provinsi.
“Jadi saya selama tiga hari harus menyiapkan media, PPT, dan juga karya ilmiah. Bahkan saya tidur 1 jam menjelang subuh,” katanya.
Lolos di tingkat provinsi, Ketut Nurhayati menuju ke tingkat nasional. Di babak penyisihan, ia berhasil lolos ke 6 besar. Dan selanjutnya ia berhasil menyisihkan 5 peserta lainnya dan menyabet juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran PAI TK Bermuatan Moderasi Beragama tersebut.
“Masya Allah, qodarullah. Saya merasakan bahwa ketika kita bersungguh-sungguh dan dengan kekuatan do’a dari orang tua dan seluruh sahabat serta teman, itu yang mengantarkan saya sampai di titik ini,” tegas Ketut Nurhayati.
Sementara Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis) Kemenag Kabupaten Buleleng, Lewa Karma, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas prestasi yang ditoreh guru TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja tersebut. Menurutnya, dari awal lomba pihaknya yakin Ketut Nurhayati bisa masuk di posisi terbaik.
“Atas ridlo Allah, proses dari awal ini membuahkan hasil yang terbaik. Kami dari Seksi Pendis Buleleng menyampaikan apresiasi. Alhamdulillah. Ini prestasi luar biasa dari Ibu Ketut Nurhayati,” ujar Lewa.
Ia berharap, prestasi yang dicapai Ketut Nurhayati ini menjadi inspirasi bagi guru-guru TK dan guru-guru lainnya. “Bahwa walaupun kita berada di pelosok, walaupun kita berasal dari swasta dan bukan ASN, tapi semangat untuk berprestasi, semangat untuk menginspirasi tidak pernah kendur,” tegasnya.
Lewa menghargai apa yang dicapai guru TK ‘Aisyiyah Singaraja, Ketut Nurhayati, sebagai bentuk komitmen dan tanggungjawab yang luar biasa. “Semoga ke depan banyak penerus dari Ibu Ketut Nurhayati untuk memberikan prestasi yang terbaik untuk Buleleng, untuk Bali dan bagi Indonesia,” harapnya.
Lewa juga menyampaikan apresiasi kepada TK ‘Aisyiyah Singaraja yang ikut menumbuhkan semangat dan memberi ruang untuk berkreatif bagi guru-guru. Menurutnya, pengalaman-pengalaman ini menjadi hal yang baik untuk ditularkan kepada TK-TK yang lain, kepada kepala TK, kepada guru-guru TK dan komunitas Forum Komunikasi Guru TK PAI se-Kabupaten Buleleng dan Bali. (bs)