Pengaruh Kecerdasan Emosional Anak pada Prestasi Belajar

Esai Dr. Surayanah *)

Anak kecanduan game online: ‘Memegang pisau’ dan ‘memukul wajah ibu’, dirawat di rumah sakit jiwa

Industri game online dan penggunaan internet di Indonesia terus berkembang pesat. Namun, kemajuan ini disertai dengan fakta bahwa semakin banyak rumah sakit jiwa yang menerima anak-anak yang kecanduan game dan internet sebagai pasien.

Di Jakarta, Ruang Tunggu Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dipenuhi oleh orangtua yang membawa anak-anak dengan keluhan seperti autisme dan kecanduan gawai. Salah satu pasien, Franky (bukan nama sebenarnya), didiagnosa menderita kecanduan game online dan terus menatap ponsel milik ibunya dengan fokus.

Menurut ibunya, Franky telah kecanduan sejak balita karena disodori gawai oleh pengasuhnya dan dia dan suaminya tidak dapat mengontrol durasi bermain gawai Franky karena kesibukan mereka bekerja.

Beberapa kasus anak-anak agresif karena kecanduan gawai juga dilaporkan oleh dokter Isa Multazzam Noor, seorang psikiater anak dan remaja di rumah sakit tersebut. Durasi bermain gawai yang lama, antara tujuh hingga delapan jam per hari, juga menjadi kriteria yang menunjukkan indikasi kecanduan gawai.

Laporan HootSuite dan We Are Social pada Januari 2019 juga mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia memiliki durasi penggunaan internet terlama di dunia, yaitu delapan jam dan 36 menit per hari. (BBC.News)

SUATU perubahan yang terjadi setelah melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran dapat diartikan juga dengan prestasi belajar. Prestasi belajar ini juga dapat diartikan sebagai hasil belajar anak yang dapat berupa angka, simbol, maupun kalimat yang memaknai capaian seberapa jauh pemahaman siswa akan pembelajaran tersebut.

Prestasi belajar didapatkan melalui hasil penilaian atau evaluasi yang diberikan oleh guru. Tentunya tingkat prestasi belajar yang dicapai siswa berbeda, terdapat beberapa siswa yang mendapat tingkat prestasi belajar rendah, namun tentunya juga ada siswa yang mendapat tingkat prestasi belajar yang tinggi.

Prestasi belajar yang dihasilkan ini tergantung dengan masing-masing pribadi siswa dan beberapa faktor juga. Terdapat faktor internal yaitu yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal dari siswa tersebut seperti kondisi kesehatan siswa, intelegensi, minat dan bakat yang dimiliki siswa, emosi yang dirasakan siswa, dan juga bagaimana cara belajar yang diterapkan siswa.

Sedangkan faktor eksternal adalah yang berasal dari lingkungan di luar siswa. Faktor eksternal itu seperti kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Seluruh prestasi belajar atau hasil dari kegiatan pembelajaran anak pada bidang akademik pada kurun waktu tertentu akan dicatat dan direkap setiap akhir semester dalam bentuk rapor.

Tinggi rendahnya prestasi belajar anak juga turut dipengaruhi dengan adanya kecerdasan kemampuan emosional yang dimiliki anak. Kecerdasan emosional merupakan salah satu kemampuan individu dalam mengenali, memahami, mengatur, dan juga mengekspresikan suatu emosi yang sedang dirasakan maupun yang sedang dirasakan orang lain disekitarnya.

Kecerdasan emosional juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengikutsertakan suatu emosi yang dapat mempermudah proses menerima dan berpikir. Selain itu, kecerdasan emosional dapat membantu mengembangkan suatu emosi juga menampilkan tingkah laku yang pantas dan sesuai dengan tuntutan suatu lingkungan di sekitar individu.

Dalam memahami orang lain berarti bahwa kecerdasan emosional ini dapat berupa dengan menunjukkan suatu empati, dan juga memiliki suatu kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain.

Terdapat beberapa kemampuan kecerdasan emosional diantaranya yaitu, (1) kemampuan yang paling mendasar dalam kecerdasan emosional adalah kesadaran diri untuk mengenali juga mengetahui bagaimana emosi yang saat itu sedang dirasakan. Di mana dengan memiliki kemampuan ini tentunya dapat digunakan membantu untuk mengatasi segala rasa emosi agar tetap terkontrol dan mengerti harus berbuat apa;

(2) kemampuan untuk memiliki motivasi yang dapat mendorong anak untuk meraih suatu keberhasilan, dengan adanya motivasi pasti anak akan memiiki ketekunan dan semangat untuk mencapai apa yang diharapkannya;

(3) kemampuan dalam mengelola emosi agar emosi yang dirasakan dapat diungkapkan secara tepat dimana bentuk mengelola emosi ini dapat berupa kemampuan dalam menghibur diri juga menghilangkan perasaan buruk yang dimiliki;

(4) kemampuan yang keempat yaitu mampu untuk mengenali emosi orang di sekitar atau kemampuan ini dapat disebut empati, dimana jika seseorang memiliki empati maka pasti orang tersebut dapat mengerti perasaan yang dirasakan orang lain, mengetahui dan menerima apa saja yang menjadi sudut pandang orang itu dan lebih peka terhadap perasaan yang dimiliki orang itu sehingga akan memudahkan diri untuk menyesuaikan dan beradaptasi dalam bergaul dengan orang lain;

(5) kemampuan yang terakhir yaitu kemampuan dalam memiliki atau memulai hubungan dengan orang lain karena adanya emosi yang positif seperti menghormati orang lain, memiliki kesopanan, juga ramah terhadap orang lain pasti akan menjadikan orang lain menyukai sikap tersebut dan mau menjalin hubungan yang baik dan bermanfaat.

Kecerdasan emosional ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitar individu, baik lingkungan keluarga masyarakat, maupun sekolah. Kecerdasan emosional bersifat dapat berubah setiap saat dan tidak menetap.

Juga kecerdasan emosional ini murni timbul dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di sekitar individu dan secara khusus sama sekali tidak diajarkan di sekolah. Maka dari itu peran lingkungan di sekitar anak sangat mempengaruhi pembentukan kecerdasan emosional terutama pengaruh lingkungan keluarga dan orang tua.

Kecerdasan emosional adalah faktor yang sangat penting untuk dimiliki anak dalam upaya mencapai prestasi belajar yang baik. Hal ini dikarenakan jika anak memiliki kemampuan dalam menempatkan emosi di saat yang tepat pasti dapat membantu proses pemahaman materi agar tidak terganggu.

Adanya motivasi yang ditimbulkan oleh diri sendiri juga memiliki peran yang besar dalam meraih prestasi belajar yang tinggi. Selain itu, anak yang memiliki kemampuan kecerdasan emosional pasti dapat memahami dan mengerti bagaimana tanggapan yang harus diberikan terhadap perasaan yang sedang ia rasakan juga yang sedang dirasakan oleh orang lain di sekitarnya secara efektif.

Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik memiliki kemungkinan besar dalam meraih kehidupan yang baik dan tentunya memiliki motivasi yang datang dalam dirinya untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik.

Berbeda dengan anak yang kurang dapat menjaga juga mengendalikan kecerdasan emosionalnya atau dapat dikatakan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah kelak emosi rancu yang ada dalam dirinya akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Hal ini karena anak tersebut tidak dapat berpikir dengan jernih untuk berfokus pada tugas maupun kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan.

Selain itu, dalam dirinya juga tidak muncul suatu motivasi yang dapat mendorongnya untuk meraih prestasi belajar yang lebih tinggi.

Melalui paparan yang sudah dituliskan, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di sekitar anak tidak bersifat tetap dan dapat berubah tidak menentu ini memiliki peran dalam tingkat keberhasilan prestasi belajar yang diraih anak.

Dengan adanya kondisi kecerdasan emosional yang baik maka keadaan emosi anak dapat lebih terkontrol dan dapat memunculkan motivasi yang tentunya akan mendorong anak untuk lebih semangat dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

Oleh karena itu, perlu dukungan dari lingkungan sekitar anak untuk tetap menjaga bagaimana kondisi kecerdasan emosional anak agar anak tetap memiliki kondisi kecerdasan emosional yang stabil sehingga prestasi belajar anak juga akan memiliki hasil yang memuaskan. []

*) Penulis adalah Dosen Universitas Negeri Malang

Satu tanggapan untuk “Pengaruh Kecerdasan Emosional Anak pada Prestasi Belajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *