MALANG – Dosen Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pengabdian masyarakat bagi guru-guru IPA SD di Gugus 2 Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Para guru SD tersebut diberikan materi untuk meningkatkan keterampilannya dalam melakukan praktikum IPA.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dibuka Ketua Penyelengga, Esti Untari, S.Pd., M.Pd., Rabu (26/7/2023).
Dalam sambutannya, dia mengharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yersebut, para guru IPA di Gugus 2 Kecamatan Kedungkandang dapat meningkatkan keterampilan dalam melakukan praktikum IPA.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 31 orang guru SD di Gugus 2 Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Pemateri dalam kegiatan tersebut, Dr. M. Anas Thohir, M. Pd., memaparkan tentang kegiatan-kegiatan yang harus dipersiapkan saat praktikum. Peserta diajak mengenal pengertian variabel. Di antaranya variabel manipulasi/bebas yaitu sebuah variabel yang dapat sengaja diubah dan dimanipulasi oleh peneliti.
Sementara variabel respon/terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel manipulasi. “Ketika variabel manipulasi berubah, maka variabel responnya pun ikut berubah. Variabel kontrol dapat memudahkan peneliti untuk mampu mengontrol hasil yang didapat agar lebih terjamin,” katanya.
Dalam paparannya, peserta diajak langsung menelaah jenis variabel dari tiap contoh-contoh praktikum.
Sedangkan Pemateri lainnya, Dr. Surayanah, M.Pd., menyampaikan pemaparan terkait keterampilan proses pada pembelajaran IPA. Menurutnya, terdapat materi terkait pendapat Harlen (1992), bahwa keterampilan proses merupakan kegiatan ilmiah atau kegiatan praktek yang diawali dengan observasi, hipotesis, dan penyelidikan terhadap dunia sekitar serta pengembangan pemahaman.
“Adapun yang harus diperhatikan dalam melakukan keterampilan proses yaitu memberikan kepercayaan kepada siswa, memfasilitasi diskusi kecil dan diskusi kelas. Mendengarkan saat adanya presentasi. Mendorong siswa berpikir kritis. Memberikan teknik-teknik untuk merangsang keterampilan berpikir dan keterampilan proses,” katanya.
Mengutip Sund (1973), Dr. Surayanah menjelaskan bahwa keterampilan proses merupakan metode ilmiah, yaitu dengan tahapan; merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, merancang percobaan/penyelidikan, mengumpulkan dan mengolah data, interpretasi hasil analisis data dan pembahasan, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan.
Pemateri Esti Untari, S.Pd., M.Pd., mengajak peserta mengenal macam-macam alat dan bahan yang sudah tersedia dan yang harus dikenal untuk melakukan pembelajaran IPA tingkat sekolah dasar.
Setelah kegiatan pemberian materi, peserta diajak melakukan praktikum. Peserta dikelompokkan dalam 5 kelompok.
Pada Rabu, 26 Juli 2023, praktikum yang direncanakan yaitu Uji Karbohidrat dan Uji Lemak. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 – 15.00 WIB. Kegiatan dilanjutkan pada Kamis, 27 Juli 2023.
Sebelum dilakukan praktikum oleh kelompok, kembali peserta diajak mengenal best practice sebagai produk dari pengabdian ini. Materi best practice disampaikan oleh Dr. Surayanah, M.Pd.
Menurutnya, karakteristik best practice, yakni 1) Mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalah pendidikan, khususnya pembelajaran, 2) Mampu memberikan sebuah perubahan atau perbedaan, 3) Mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan, 4) Mampu menjadi moden dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan, dan 5) Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.
Format best practice, bagian awal, bagian isi, bagian akhir, bagian penunjang.
Bagian awal terdiri dari, 1) Halaman judul, 2) Halaman pernyataan keaslian naskah, 3) Halaman lembar persetujuan, 4) Kata pengantar, 5) Abstrak atau ringkasan, 6) Daftar isi, 7) Daftar tabel, 8) Daftar gambar, 9) Daftar lampiran.
Bagian isi, Pendahuluan; latar belakang, masalah, tujuan, dan manfaat best practice yang dilaporkan.
Metode Pemecahan Masalah; paparan teori atau pengalaman yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan masalah, dan metode atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah beserta langkah-langkah rinci dari metode atau cara tersebut. Pelaksanaan dan Hasil yang dicapai; tempat, waktu, dan perangkat atau instrumen yang digunakan pada saat best practice dilakukan.
Bagian akhir, kesimpulan, refleksi, dan rekomendasi.
Bagian penunjang, daftar hadir; foto kegiatan; contoh instrumen yang telah diisi; media atau alat yang digunakan; hasil best practice (hasil kerja, bukti yang menggambarkan perubahan setelah melaksanakan best practice); dan seminar hasil penulisan best practice (dilampirkan bukti pelaksanaan).
Setelah pemaparan materi best practice, kembali peserta melakukan prkatikum terkait Uji Protein, Pemuaian Zat, dan Listrik Statis. (bs)