Masuki Praktik Daya Tahan, Prof. Ria Perbaiki Teknik Angkatan Pelatih

  • Pelatihan Pelatih Fisik Tingkat I Nasional KONI Buleleng Hari Kedua

BULELENG – Sebanyak 50 orang pelatih dari cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI Buleleng, Rabu (15/3/2023), mendapatkan pengetahuan baru, dalam Pelatihan Pelatih Fisik Tingkat I Nasional. Di hari kedua pelatihan, Prof Dr Ria Lumintuarso tenaga pendidik dari Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LANKOR) sebagai pemateri memperbaiki teknik angkatan pelatih dalam praktik daya tahan.

Ditemui di sela-sela pelatihan, Prof. Ria menjelaskan, di hari kedua diberikan materi praktek langsung tentang daya tahan khusus untuk cabang olahraga. Seluruh pelatih mempraktekkan langsung teknik yang diajarkan. Namun, dari evaluasi Prof. Ria mengatakan, dari pembelajaran kekuatan masih terbatas ketika melakukan teknik tertentu yang memerlukan koordinasi tinggi. Sebagian dari pelatih disebutnya masih perlu belajar lebih banyak.

“Yang terpenting dalam gerakan lifting harus dikuasai dengan benar. Kalau itu bisa dikuasai maka atletnya akan meningkat dengan cepat kekuatan dan daya tahan,” terang Prof. Ria.

Di sisi lain dari praktek langsung dilakukan pelatih di Buleleng disebutnya sudah sangat bagus. Meskipun memang ditemukan kekurangan pada teknik angkatan yang sifatnya koordinatif. Namun, daya serap peserta pelatihan sangat tinggi. “Ketika diajari mereka mulai bisa dan langsung berlari. Ini menjadi kabar baik untuk Buleleng. Saya kira bagus potensi pelatihnya,” imbuh dia.

Sementara itu, pelatih Futsal Buleleng, Dewa Gede Rai Wisnu Putra, mengatakan, dua hari keikutsertaannya di pelatihan pelatih ini sudah banyak yang dipelajari. Terutama tentang metodologi fisik, unsur kondisi fisik dan praktek langsung teknik-teknik kekuatan dan daya tahan.

Menurutnya, pelajaran baru yang didapatkan yakni pentingnya data sebagai bahan latihan. Data latihan atlet pun akan menjadi bahan evaluasi fisik.

“Khusus kami di Futsal selama ini yang dirasa masih kurang jika dibandingkan dengan apa yang didapat di pelatihan ini, yakni unsur fisik. Terutama perumusan dosis latihannya. Selain juga kendala pada proses waktu pembinaannya,” terang Rai Wisnu. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *