Warga Tukad Mungga Minta Kapolres Buleleng Bantu Bersihkan Sampah di Sawah

  • Kapolres Janji Ikut Turun Gotong-royong

BULELENG – Warga Tukad Mungga, Kecamatan Buleleng minta Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana, S.I.K., M.H., ikut membantu membersihkan sampah di sawah mereka. Sebab, sawah mereka dipenuhi sampah kiriman, sehingga padi yang siap panen tidak bisa dipanen.

“Bantu kami Pak Kapolres untuk gotong-royong membersihkan sampah yang ada di sungai dan sawah kami, sehingga kami bisa mendapatkan panen padi yang maksimal,” pinta Putu Mas Merta, wakil dari kelompok subak kepada Kapolres dalam acara “Jumat Curhat” di Wantilan Pura Segara Pantai Happy di Desa Tukad Mungga, Buleleng, Jumat (24/2/2023).

Hadir dalam acara tersebut dari kelompok nelayan, kelompok petani, karang taruna, pecalang, toda, tomas dan juga toga, serta Perbekel Desa Tukad Mungga Putu Madya.

Menurut Putu Mas Merta, karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan, banyak sampah dibuang sembarangan. Bahkan dibuang ke aliran sungai yang airnya juga dipergunakan untuk perairan di persawahan.

Akibatnya, kata dia, pada saat musin hujan, aliran sungai tersumbat sampah dan kemudian terjadi banjir. Air dan sampah mengalir ke sawah, sehingga padi yang sudah siap panen tidak bisa dipanen karena tergenang kiriman sampah dari sungai.

Sementara Jro Gede Parca, Wakil Kelian Adat Darma Kerti Desa Tukad Mungga, juga menyampaikan bahwa di Desa Adat Tukad Mungga sudah dibuat perarem yang diatur dalam awig-awig bahwa bila membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi. Namun, untuk menerapkan sanksi adat tersebut agak sulit saat krama adat melanggarnya.

“Banyak perarem yang dibuat di Desa Adat Tukad Mungga, baik itu terkait dengan penggunaan narkoba, penanggulangan rabies yang ditimbulkan dari gigitan anjing, yang kesemuanya ada sanksinya bila dilanggar. Namun, dalam penerapannya menemui kendala dan sulit untuk memberikan sanksi. Mohon keikutsertaan polisi Pak Kapolres,” ujar Jro Gede Parca.

Sedangkan Gede Anaya Putra dari Karang Taruna meminta kepada Kapolres Buleleng untuk memberikan tenaga pendidik terhadap kegiatan pendidikan di pasraman yang ada di Desa Tukad Mungga.

Setelah mendengar curhatan dari masyarakat Desa Tukad Mungga, Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana, memberikan tanggapan dan masukan.“Untuk gotong-royong membersihkan sampah, baik di sungai dan di persawahan akan segera ditindaklanjuti. Bahkan nanti akan dikoordinasikan kepada Dinas Kebersihan Kabupaten Buleleng menyediakan truk untuk mengangkut sampah. Nanti saya turun langsung ikut gotong-royong,” ucapnya.

Terhadap perarem yang terkait dengan pembuangan sampah, pencegahan rabies dan penyalahgunaan narkoba agar dilakukan sosialisasi terlebih dahulu, sehingga seluruh masyarakat desa adat di Desa Tukad Mungga mengetahui. “Nantinya libatkan Bhabinkamtibmas dan unsur lainnya di dalam menerapkan sanksi adatnya. Bila perlu gunakan Sipandu Beradat dalam penyelesaiannya,” kata Kapolres.

Sedangkan untuk permohonan tenaga pendidik di pasraman, Kapolres minta untuk segera kirim surat agar dapat dibuatkan surat perintah kepada personel yang nantinya dapat menjadi pendidik di pasraman.

Berkaitan dengan toleransi beragama yang ada di Desa Tukad Mungga selama ini sudah berjalan dengan baik dan rukun, apalagi menyambut Hari Raya Nyepi yang juga bertepatan dengan bulan puasa saat pelaksanaan tarawih, kegiatan semuanya akan bisa berjalan dengan aman dan nyaman karena kesadaran toleransinya sangat tinggi. Hal itu disampaikan salah satu tokoh dari umat Muslim, Wandi.

Sedangkan Perbekel Desa Tukad Mungga memberikan apresiasi terhadap kegiatan Jumat Curhat yang dilaksanakan Kapolres yang mau menerima langsung curhatan hati masyarakat dengan tidak ada jarak. Bahkan secara terbuka Kapolres Buleleng menyampaikan nomor Whatsapp kepada masyarakat agar nantinya bisa menyampaikan informasi secara langsung. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *