Anggaran KONI Buleleng Dipangkas Pj Bupati, Dana Pembinaan Per Pengkab hanya Rp 5-15 Juta

Keterbatasan Dana Pembinaan KONI Buleleng Pupuk Semangat Pengkab

BULELENG – KONI Kabupaten Buleleng menggelar rapat koordinasi dengan seluruh Ketua Pengkab cabang olahraga, Selasa (14/2/2022) petang. Dalam rapat koordinasi tersebut dibahas terkait keterbatasan dana pembinaan yang dianggarkan Pemkab Buleleng tahun 2023.

Pada APBD Induk 2023, Pemkab Buleleng memberikan hibah kepada KONI Buleleng melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) sebesar Rp 12 miliar, dari usulan sebelumnya sebesar dari Rp 17,5 miliar.

Angka Rp 12 miliar di antaranya untuk bonus atlet berprestasi dalam Porprov Bali 2022 sebesar Rp 9,74 miliar. Rp 1,2 miliar untuk operasional rutin kesekretariatan KONI Buleleng dan kegiatan lain, serta dana pembinaan olahraga bagi seluruh Pengkab Olahraga sebesar Rp 1 miliar.

“Dana pembinaan dan sarana prasarana yang tahun sebelumnya Pengkab menerima Rp 50-90 juta. Sekarang dengan kondisi anggaran hanya Rp 5-15 juta per Pengkab. Tentu ini akan sangat membatasi gerak teman-teman di Pengkab,” ucap Ketua Umum KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja.

Seluruh Pengkab juga diingatkan untuk menggalang dana secara mandiri dan juga membangun komunikasi dengan pengusaha dan penguasa di Buleleng. Harapannya upaya ini dapat menutupi kekurangan dana untuk kegiatan pembinaan maupun kejuaraan.  

“Kita melihat tahun ini sangat strategis, ada babak kualifikasi Pra PON, babak kualifikasi, kita berharap dengan perolehan 75 emas di Porprov lalu atlet Buleleng banyak mewarnai kontingen Bali. Bahkan ada yang sudah lolos, ada juga yang ikut seleksi, ini yang seharusnya didanai KONI soal keberangkatan dan kebutuhan penunjang, untuk kenyamanan mereka bertanding dan meraih prestasi,” kata Wiratmaja.  

Meski demikian, KONI Buleleng belum mau menyerah. Ketum Wiratmaja berjanji terus akan melakukan komunikasi dengan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng. Dia pun berharap Pj Bupati memahami dan membijaksanai kebutuhan dan proses pembinaan di olahraga.

Sementara itu, seluruh Ketua Pengkab Cabang Olahraga yang hadir dalam rapat koordinasi tidak bisa berkomentar banyak dan terpaksa menerima kebijakan tersebut. Meskipun di dalam hati ada ganjalan dan kekhawatiran terkait perkembangan prestasi olahraga di Buleleng.

Ketua Harian Wushu Buleleng, Gede Sedana Sanjaya, mengungkapkan, dengan keterbatasan anggaran pembinaan dan sarpras tahun ini, Pengkab tidak akan bisa bergerak banyak. Hal ini juga disebutnya akan berdampak pada prestasi atlet kedepannya.  

“Pembinaan atlet itu tidak bisa satu dua tahun jadi. Itu perlu proses. Untuk melatih sih bisa saja ngayah, tetapi untuk mengikuti event kejuaraan, menyelenggarakan kejuaraan kan perlu anggaran. Masak kami harus minta ke orangtua mereka,” jelas Sanjaya.

Hal serupa diungkapkan Binpres Muaythai Buleleng, Gede Sudarma. Dengan keterbatasan anggaran ini disebutnya akan berpotensi pada mutasi atlet Buleleng ke kabupaten lain. Sebab, para atlet juga memperhatikan kesejahteraan yang bisa mereka dapatkan untuk membela daerah. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *