BULELENG – Untuk mewujudkan generasi berkualitas, Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTsT) Mardlatillah Singaraja menggalakkan program tahfidz. Para siswa diwajibkan menghafal 2 juz terakhir dalam Al-Qur’an, yaitu Juz 29 dan 30.
“Sebagai bentuk meningkatkan perhatian pada program ini, kami pun berharap pada siswa agar ketika hendak lulus, mereka wajib menuntaskan dua juz tersebut. Agar ijazah mereka dapat diambil,” ujar Kepala MTsT Mardlatillah Singaraja, Muhammad Fachrudin, S.Pd., Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, Program Tahfidz menjadi salah satu program unggulan yang dimiliki oleh MTsT Mardlatillah Singaraja. Sebagai pelaksanaan dari visi MTsT Mardlatillah Singaraja, yaitu terwujudnya generasi berkualitas yang berwawasan Islami.
“Dan salah satu usaha yang dilakukan oleh MTsT Mardlatillah adalah dengan menggalakkan program tahfidz bagi para murid,” jelasnya.
Dikatakan Fachrudin, program tersebut juga didasari dari semangat pada pendiri MTsT Mardlatillah yang awalnya ingin mendirikan pesantren. Namun, karena dana tidak mencukupi, akhirnya tercetuslah ide untuk mendirikan madrasah yang di dalamnya diajarkan nilai-nilai kepesantrenan.
“Dan Alhamdulillah, program ini telah berlangsung selama 15 tahun,” papar Fachrudin.
Karena itu, setiap pagi, sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an dari gedung MTsT Mardlatillah Singaraja. Yakni suara para siswa yang tengah menghafal surah-surah pendek yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Kegiatan tersebut dipandu langsung oleh Kepala MTsT Mardlatillah, Muhammad Fachrudin, S.Pd, didampingi oleh para tenaga pendidik MTsT Mardlatillah.
Namun, Program Tahfidz ini terkadang menemui kendala. Salah satunya, yaitu ketika didapati para murid yang masih belum lancar dalam membaca Al-Qur’an, bahkan sama sekali tidak bisa. Kepala MTsT Mardlatillah tak pantang arang dalam menghadapi masalah tersebut.
“Bagi para murid yang belum fasih dalam membaca Al-Qur’an, mereka kami kelompokkan dan kami bina dari awal. Hingga mereka fasih dalam membaca Al-Qur’an,” tandasnya. (bs)