“Kami Perlu BBM untuk Menafkahi Keluarga”

  • Curhat Nelayan Celukan Bawang kepada Kapolres Buleleng

BULELENG – Masyarakat nelayan Celukan Bawang mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk keperluan melaut. Karena itu, mereka memohon bantuan dari Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana, SIK, MH, untuk mendapatkan BBM yang dibutuhkan.

“Kami masyarakat Celukan Bawang, terutama nelayan untuk melaut minimal memerlukan BBM 15 liter sampai dengan 75 liter untuk sekali melaut. Dan setiap kami membeli BBM dengan  menunjukkan kartu KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha Bidang Kelautan dan Perikanan) hanya diladeni oleh pihak SPBU sebanyak 5 liter. Mohon kami dibantu Pak Kapolres, untuk bisa mendapatkan BBM yang digunakan untuk mencari nafkah agar bisa menghidupi keluarga,” ucap Efendi, salah seorang Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Celukan Bawang.

“Kami juga mohon dibantu untuk mendapatkan kartu KUSUKA. Karena hanya sebagian nelayan yang memilikinya dari jumlah nelayan yang ada keseluruhan lebih dari 300 nelayan dari 6 kelompok KUB,” tambah Efendi.

Di daerah Pelabuhan Celukan Bawang, masyarakat memiliki profesi bermacam-macam dalam mencari nafkah untuk penghidupan sehari-harinya. Ada kelompok buruh dan juga ada kelompok nelayan yang tergabung dalam enam KUB, yaitu KUB  Karya Madu, KUB Mina Segara Berkah, KUB Mekar Sari, KUB Bakti Kosgoro, KUB Ketapang Sondoh, dan KUB Segara Madu.

Mereka menyampaikan curhatan saat pelaksanaan “Jumat Curhat” yang dilaksanakan Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardanaa, S.I.K., M.H., Jumat (20/1/2023) di aula Stapelan Kawasan Laut Pelabuhan Celukan Bawang.

Tujuan dilaksanakan Jumat Curhat di Pelabuhan Celukan Bawang tersebut untuk mendapatkan informasi terkait dengan Harkamtubmas di wilayah Celukan Bawang.

Dalam kegiatan “Jumat Curhat”, beberapa masyarakat memyampaikan curhatannya kepada Kapolres Buleleng, terutama dari buruh dan juga kelompok nelayan, serta Ketua TKBM.

Ketua TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat), Putu Sudiasa, menyampaikan curhatannya, bahwa dalam pembagian BLT tidak tepat sasaran. Realitanya di lapangan yang mendapatkan BLT adalah orang-orang yang mampu dan berada.

Sementara seorang nelayan, Supriadi, menyampaikan curhatan terhadap penanganan tumpahan batu bara yang ada di kawasan laut Celukan Bawang karena tumpahan batu baru dapat mengganggu ekosistem ikan yang ada di sekitarnya.

Menerima curhatan masyarakat tersebut, Kapolres AKBP Dhanuardana langsung memberikan tanggapan dan solusinya. “Masalah BBM nanti akan segera dikoordinasikan dengan pihak SPBU untuk meladeni masyarakat nelayan yang ada di Celukan Bawang. Mungkin nanti ditentukan waktu pembeliannya, sehingga orang lain yang memerlukannnya tidak terganggu,” ucap Kapolres.

“Untuk para nelayan yang belum mendapatkan kartu KUSUKA, nanti akan dikoordinasikan kepada instansi terkait yaitu kepada Dinas Perikanan dan Kelautan. Maka untuk itu agar dipersiapkan data nelayan yang ada,” jelas Kapolres.

Untuk tumpahan batu baru, Kapolres AKBP Dhanuardana mengatakan akan segera dikoordinasikan kepada pihak perusahaan dan kelautan untuk segera ditanganinya. “Berkaitan dengan BLT yang tidak tepat sasaran, nanti akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial agar tidak lagi salah sasaran,” ujar Kapolres.

Di ujung acara “Jumat Curhat”, Kapolres Buleleng memberikan tali kasih dengan memberikan sembako terhadap masyarakat yang hadir. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *