Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Buleleng Garap 10 Kajian

BULELENG – Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng menggarap 10 kajian dari berbagai bidang. Dari 10 kajian tersebut, 8 sudah selesai, sementara dua kajian masih dalam proses.

Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Made Supartawan, MM, menyampaikan hal itu saat ramah tama dengan wartawan di Ruang Rapat Kantor Balitbang dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng, Senin (21/11/2022).

Dijelaskan, 10 kajian tersebut menyangkut berbagai bidang. Di bidang sosial dan pemerintahan, ada empat kajian. Keempat kajian tersebut yakni pertama, Rekonstruksi Model Desa Wisata Tradisional, Balinese Life pada Desa Bali Age di Kabupaten Buleleng. Kedua, Pengembangan Model Desa Agrowisata Berbasis Tri Hita Karana pada Desa Sambangan dan Sekitarnya di Kabupaten Buleleng. Ketiga, Efektivitas dan Strategis Kebijakan Pemerintah Kabupaten Buleleng pada Sektor Ketenagakerjaan di Masa Pandemi dan Endemi Covid-19. Keempat, Merekonstruksi Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Buleleng Menuju Digitalisasi Satuan Pendidikan.

Sementara di bidang ekonomi dan pembangunan, kata Supartawan, juga ada empat kajian. Pertama, Pengembangan Kebijakan Digitalisasi UMKM di Kabupaten Buleleng; kedua, Strategi Kebijakan Pembangunan Industri di Kabupaten Buleleng; ketiga, Tata Cara Pemungutan dan Besaran Retribusi Pengelolaan Persampahan/Kebersihan di Kabupaten Buleleng; keempat, Penyusunan Kajian Penyelenggaraan Sistem Drainase Kabupaten Buleleng.

Untuk bidang inovasi dan teknologi, menurut Supartawan, ada dua kajian, yakni Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Buleleng dan Efektivitas Rencana Rancang Bangun Aplikasi Elektonik Managemen Aset Penerangan Jalan Umum (E-MAP) di Kabupaten Buleleng.

Ia juga menjelaskan, selain kajian, Balitbang dan Ida Kabupaten Buleleng sejak 2020 juga melaksanakan lomba kreasi dan inovasi. Menurutnya, lomba ini sebagai upaya meningkatkan dan menumbuhkembangkan inovasi di Kabupaten Buleleng.

“Ini sebagai upaya meningkatkan daya saing pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat Buleleng. Jadi kita terus menumbuhkembangkan inovasi. Dari 2020 kita telah melaksanakan lomba inovasi dan kreasi,” katanya.

Dijelaskan Supartawan, lomba inovasi dan kreasi melibatkan di OPD dan masyarakat. Di OPD sebagai juara I adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana, dengan judul inovasi adalah Unit Layanan Tim KB Keliling Gratis, juara II Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan juara III Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan inovasi layanan Jayaprana.

Sementara untuk kelompok masyarakat, keluar sebagai juara innovator, yakni Perbekel Bondalem. Ia sebagai inovator di bidang kemaritiman, yang melatih anak-anak untuk diving dan melibatkan mereka dalam upaya pelestarian lingkungan. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *