BULELENG – Masyarakat Muslim Banyuning, Singaraja, Bali melaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (30/10/2022). Dalam ceramahnya, Sekretaris MUI Kabupaten Buleleng, Ustadz H. Agus Annurachman, S.Pd.I, mengajak masyarakat Muslim Banyuning untuk senantiasa memupuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dihadiri tokoh-tokoh Muslim Banyuning, seperti Ustadz H. Ahmad Ghazali, Ustadz Damanhuri, Ustadz Heru Sucahyono, Amir Baso, Ustadz Amir Mahmud dan sesepuh Muslim Banyuning lainnya. Yang istimewa, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2022 ini dihadiri Lurah Banyuning, Nyoman Mulyawan.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Masjid Al Ikhlas Banyuning, Ustdaz Heru Sucahyono, mengatakan, tujuan pelaksanaan peringatan Maulid Nabi SAW adalah agar kita lebih mengenal dan lebih dekat dengan sosok Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
“Setelah mendengar tausyiah nanti, kita semua bisa memahami dan mengamalkan sunah-sunah serta meneladani Nabi Muhammad SAW. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW bisa kita contoh dan bisa kita tiru dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ustadz Heru.

Dalam tausyiahnya, Sekretaris MUI Kabupaten Buleleng, Ustadz H. Agus Annurachman, S.Pd.I, mengajak warga Muslim Banyuning untuk senantiasa mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Menurutnya, cinta kepada Rasulullah SAW merupakan penyempurnaan iman kepada Allah SWT.
“Memperingati Maulid Nabi SAW ini yang menyuruh Allah SWT. Kita harus bergembira menyambut kelahiran Rasulullah SAW. Rahmat terbesar di dunia ini adalah hadirnya Rasulullah SAW. Lahirnya Rasulullah adalah rahmat terbesar, karena itu kita harus bergembira memperingatinya,” ujar Ustadz Agus.
Ustadz Agus juga mengingatkan, kenapa kita cinta kepada Rasulullah? Mengapa kita harus mengidolakan Rasulullah. Menurutnya, Allah akan mengumpulkan seseorang dengan yang dicintainya kelak di akhirat. “Cinta kita kepada Rasulullah SAW akan mengumpulkan kita dengan Nabi SAW di akhirat kelak,” tandasnya.
Selain itu, jelas Ustadz Agus, mengapa harus cinta kepada Rasulullah. Sebab, cinta kita kepada Rasulullah SAW adalah perintah Allah SWT. “Itu akan menjadi syarat agar kita dicintai Allah dan agar dosa kita diampuni Allah SWT,” papar Ustadz Agus.




Sementara Lurah Banyuning, Nyoman Mulyawan, dalam sambutannya mengaku sangat bersyukur di Banyuning tidak ada intoleran. “Tidak ada saling memojokkan antara agama satu dengan agama yang lain. Saya harapkan itu terjalin dengan baik,” kata Lurah Mulyawan.
Ia mengaku sangat akrab dengan kegiatan-kegiatan keagamaan Islam, seperti yasinan, tahlilan, melaksanakan pawai ta’aruf, ikut festival beduk atau maulidan saat dirinya bertugas di Lampung. Kata dia, dirinya tidak pernah membeda-bedakan atau dibeda-bedakan di sana.
“Selama 20 tahun saya di Lampung, saya selalu bergaul dengan umat Muslim. Tidak ada bedanya. Mungkin agama berbeda, keyakinan berbeda, tetapi satu rasa kita berada di tanah kita sendiri. Ya Banyuning ini. Mari kita bangun Banyuning ini bersama-sama,” ujarnya.
Lurah Mulyawan meminta warga Muslim Banyuning untuk tidak segan-segan mengundangnya dalam hal apapun. “Sekecil apapun. Sebagai pemimpin di wilayah Banyuning ini, siapapun yang mengundang saya, saya pasti hadir. Jangankan diberikan surat, lewat telpon pun pasti saya akan hadir,” tegasnya.
Lurah Banyuning juga akan merealisasikan janjinya untuk memberikan alat musik rebana kepada ibu-ibu seperti pernah dijanjikan. “Tapi bukan tahun ini, nanti tahun anggaran 2023. Sudah saya anggarkan,” tegasnya, disambut meriah warga, terutama ibu-ibu Muslim Banyuning.
Acara peringatan Maulid Nabi SAW tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan grup hadrah Al Kautsar Singaraja. Juga ada penampilan anak-anak Muslim Banyuning yang melantunkan sholawat. Yang tak kalah hebohnya penampilan grup paduan suara Muslimat Banyuning yang pernah tampil sebagai juara III Lomba Paduan Suara Muslimat Buleleng serangkaian Hari Santri 2022 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. (bs)