Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, LPBI NU Gelar Gladi Ruang di Buleleng

BULELENG – Sebagai bentuk keseriusan dalam kesiapsiagaan bencana, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Buleleng mengadakan Gladi Ruang/Table Top Exercise (TTX) pada Jumat-Sabtu (12-13/8/2022).
Kegiatan yang diadakan di Desa Pemuteran dan Banyupoh Kecamatan Gerokgak ini merupakan lanjutan dari program Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Mengahdapi Covid-19 dan Bencana Alam (PKMM-CBA) yang diinisiasi LPBI PBNU bekerjasama dengan BNPB, Siap Siaga Palladium, dan DFAT Australia sejak pertengahan tahun 2020 lalu.

Zuliati, salah satu manager program PKMM-CBA yang hadir langsung ke Kabupaten Buleleng pada kegiatan tersebut, mengatakan bahwa Gladi Ruang ini untuk meningkatkan pemahaman para aktor di tingkat desa terkait mekanisme dan prosedur kesiapsiagaan pada darurat bencana.

Lebih lanjut Zuliati menjelaskan, kenyataan di level desa sangat minim kapasitas dan regulasi yang mengatur dalam merespon darurat bencana.

“Sehingga kami berharap, dengan kegiatan ini, koordinasi dan kolaborasi berbagai aktor di tingkat desa semakin meningkat dalam kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana,” ujarnya, pada sambutan pembukaan yang dihadiri perwakilan BPBD Kabupten Buleleng, Siap Siaga Bali, Perbekel Pemuteran dan Banyupoh, serta peserta Gladi Ruang.

Sementara itu, Perbekel Pemuteran, Nyoman Arnawa, sangat mengapresiasi kegiatan yang pertama kali diadakan di desanya ini. Menurutnya, Gladi Ruang ini nantinya akan dijadikan pedoman mana kala Pemuteran mengalami bencana.

“Berkali kali saya harus ucapkan terimakasih kepada LPBI NU, karena sudah banyak membantu kami selama pandemi, termasuk sebelumnya sudah dikawal dalam penyusunan dokumen kajian resiko bencana,” ucapnya.

Kegiatan selama 2 hari ini mengahasilkan struktur komando kesiapsiagaan darurat bencana di Desa Pemuteran dan Desa Banyupoh yang didalamnya melibatkan berbagai aktor. Termasuk juga disepakati 30 point Standar Operasional (SOP) darurat bencana, sebagai acuan manakala terjadi bencana. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *