- Kolaborasi Dinas Pendidikan Tabanan, Undiksha dan Rajagrafindo
TABANAN – Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, menulis karya ilmiah menjadi salah satu pilihan kegiatan yang penting dilakukan guru guna mendukung pencapaian proses belajar mengajar, literasi, serta menumbuh kembangkan imajinasi peserta didik. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi meneliti dan menulis karya ilmiah baik berupa buku, modul maupun artikel ilmiah.
Berdasarkan tuntutan sertifikasi tersebut, setiap guru mau tidak mau harus mampu menghasilkan karya tulis ilmiah seperti artikel, makalah, buku teks, modul, dan lain-lain yang sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan juga proses pendidikan, belajar mengajar. Paling tidak guru bisa memberikan contoh dan inspirasi ke peserta didik dalam proses belajar mengajar, apalagi model kebebasan berpikir dan berkreasi seperti yang ada dalam Kurikulum Merdeka yang digagas Kepmendikbud Nomor 56/M/2022.
Untuk itu, diprakarsai oleh CV. Lokajaya Cita Persada, menggandeng penerbit PT. RajaGrafindo Persada, besama penulis Universitas Pendidikan Ganesha Bali bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan mengadakan seminar pada Sabtu (20/08/22) mendatang dengan tema “Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru” di Hotel Made Sempidi Badung.
Seminar akan menghadirkan narasumber yakni Guru Besar Prof. Dr. Ni Nyoman Parwati, M.Pd, selaku Koordinator Prodi S2 dan S3 Teknologi Pendidikan Pascasarjana Undiksha Bali bersama Nur Arianto sebagai Kepala Pemasaran Penerbit RajaGrafindo Persada dan akan disemangati oleh I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, AP., M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.
Kemauan guru dalam menulis karya ilmiah juga sangat bermanfaat bagi guru sendiri, karena akan meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru. Guru akan senantiasa terdorong untuk mengumpulkan bahan-bahan tulisan dari berbagai sumber terkait dengan apa yang ditulisnya, kemudian mempelajarinya. Budaya literasi guru yang nanti akan ditumbuh kembangkan ke peserta didik akan menjadi proses pembelajaran menuju murid belajar berdasarkan passion, minat dan bakatnya.
Panitia seminar yakin bahwa acara seminar ini akan berlangsung meriah karena respon dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kabupaten Tabanan juga men-support rencana acara seminar ini yang natinya akan menjadi seminar aktif dimana terjadi diskusi dari permasalahan yang dihadapi para guru untuk menulis karya ilmiah.
Salah satu guru dari SDN 1 Abiantuwung Tabanan, Tri Wahyuningtyas, pada saat mendaftar secara online memberikan komentar, “ Dengan adanya seminar ini, bisa menambah wawasan bagi guru dan bisa mengimplementasikan di sekolah masing-masing”.
“Siap mengikuti pelatihan dan pendampingan penulisan karya ilmiah,” komentar Gusti Ayu Kadek Ratna Yanti, S.Pd., S.D., salah satu calon peserta seminar dari SDN 2 Selemadeg pada saat mendaftar secara online untuk klarifikasi pembayaran online.
Berdasarkan uraian di atas, perlunya dilakukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi para guru difokuskan pada peningkatan kemampuan dan kemauan (motivasi) guru menulis karya ilmiah berjenis makalah, artikel konseptual, dan penelusuran referensi dengan database yang dimiliki.
Agus Nugroho sebagai wakil dari panitia mengatakan, “Kami sudah berkoordinasi untuk bekerjasama dan berkirim surat resmi ke Dinas Pendidikan Tabanan, mengajak para pihak untuk mensukseskan acara seminar ini sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi di tengah derasnya perkembangan teknologi sehingga harus menguasai dan membekali guru dengan ilmu, perangkat belajar dan pembelajaran serta begitu cepatnya arus disrupsi hingga berubahnya Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka.”
“Mengutip arahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul, lewat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim, salah satu misi Kemendikbudristek yaitu mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan sastra”, kutipan Agus, untuk para guru pada saat press release di kantor PT. RajaGrafindo Cabang Bali-Nusra, Kamis (12/08/22).
Saat awak media melakukan konfirmasi ke RajaGrafindo Pusat, Rusli L, selaku Manager Nasional memberikan apresiasi dan men-support seminar/workshop terlaksana dengan baik. Kedepan ia berharap budaya menulis, budaya literasi di lingkungan sekolah dasar hingga menengah terus ditumbuh-kembangkan. “Acara seminar pendidikan rencananya akan dilakukan secara bertahap ke seluruh kota/kabupaten se-Indonesia,” ujarnya.
Harapannya, setelah pelatihan, guru-guru menjadi lebih produktif dalam menghasilkan karya tulis ilmiah. Lebih dari itu semua, hasil dan dampak positif dari kemauan dan kemampuan menulis karya ilmiah guru akan menjadi pintu masuk ’dunia penuh prestasi’ sehingga guru lebih termotivasi untuk berprestasi. Berbagai karya guru tersebut akan menguatkan eksistensi profesi guru. Dengan demikian, kegiatan pengembangan profesi, dalam hal ini menulis karya ilmiah hendaknya dipandang sebagai bagian integral tugas, kewajiban, dan tanggung jawab setiap guru. (bs)