JEJAK pelaut Bugis Makassar masih mengakar kuat di Tanjung Tangis Muare, Kabupaten Jembrana. Jejak itu antara lain pembuatan perahu kayu di daerah tersebut. Itulah bukti warisan para pelaut Bugis Makassar yang masih tersisa di Pesisir Pengambengan.
Pada musim ikan, biasanya tiba musim muat perahu. Tanjung Tangis Muare melimpah ikan-ikan. Karena itu, Tanjung Tangis Muare menjadi kawasan wisata kuliner ikan bakar. Selain itu, di tanjung ini terdapat spot memancing yang cukup banyak diminati oleh pemancing mania, baik di hari-hari libur maupun hari lainnya.
Kawasan ini, juga memiliki tempat pembuatan perahu-perahu kayu berkapasitas tonase 30 GT sampai dengan 60 GT. Aktivitas pembuatan perahu kayu menjadikan kawasan Tanjung Tangis Muare mempunyai daya tarik khas nuansa budaya maritim.
Proses pembuatan perahu kayu memakan waktu lebih dari 3 bulan untuk setiap perahunya. Sebelumnya, bahan-bahan kayu pilihan telah disiapkan, seperti kayu jati, campung ataupun kayu besi dan beberapa kayu yang bisa bertahan kuat di lautan.
Pembuatan perahu kayu diawali dengan proses membuat rangka bawah atau sering disebut muat tulangan. Pembuatan muat tulangan dilakukan dengan perhitungan dan ketelitian yang sangat tinggi, serta memiliki keakuratan yang tinggi, karena merupakan dasar awal dari sebuah perahu kayu.
Setelah itu, kayu-kayu pun dilengkungkan sesuai dengan alur perahu yang diinginkan. Proses ini memiliki kesabaran dan juga ketelitian, bagian mana saja yang harus dilengkungkan dengan sistem pemanasan api secara manual. Proses ini juga membutuh waktu beberapa hari.
Pembuatan perahu biasanya menyerap tenaga kerja ahli tukang perahu. Jumlahnya biasanya 10 sampai dengan 15 orang untuk setiap perahunya. Dalam proses pembuatannya, mereka diawasi oleh mandor atau pemborong pembuatan perahu kayu tersebut.
Aktivitas tersebut menarik minat wisatawan untuk menyaksikannya. Banyak wisatawan lokal yang sering bermain ke Pantai Tanjung Tangis Muare untuk melihat keunikan pembuatan perahu-perahu kayu tersebut. Perahu Selerek, merupakan jenis perahu kayu yang umumnya dibuat di Tanjung Tangis Muare.
Perahu ini menjadi obyek wisata edukasi maritim bagi para tenaga pendidik, agar generasi muda memahami sebuah tradisi budaya maritim warisan Bugis Makassar yang masih tersisa di kawasan Tanjung Tangis Muare. (bs)