SINGARAJA – Seorang guru besar di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. AAIN Marhaeni, M.A., meninggal dunia 09.00 di Rumah Sakit Sanglah. Ia diduga meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Undiksha langsung memberlakukan Bekerja Dari Rumah (BDR) kembali hingga batas waktu tak ditentukan.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia (PAK-SDM) Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, dalam rilisnya membenarkan meninggalnya salah seorang guru besarnya. Menurutnya, berdasarkan hasil test swab, Prof. Gung Marhaeni dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan dibawa ke rumah sakit. “Kami civitas akademika turut berduka cita dan merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau,” jelasnya.
Mengantisipasi munculnya klaster baru dan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus, pimpinan Undiksha mengeluarkan kebijakan untuk Bekerja Dari Rumah (BDR) secara total bagi semua pegawai BLU Undiksha, terhitung dari tanggal 15 Agustus sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Dengan hormat, menghadapi situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus Undiksha, serta menghindari munculnya cluster baru Covid-19, maka mulai hari ini, 15 Agustus 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan segala bentuk aktivitas kampus dilakukan secara online (tidak ada layanan offline dalam bentuk apapun). Semua pegawai BLU Bekerja dari Rumah (BDR), apabila ada perubahan jadwal akan diinformasikan lebih lanjut melihat perkembangan situasi dan kondisi penyebaran virus Covid-19. Dihimbau kepada seluruh civitas untuk lebih meningkatkan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, semoga pandemi virus Covid-19 segera berlalu sehingga semua bisa berjalan normal kembali,” demikian Surat Edaran dari Wakil Rektor Bidang PAK-SDM, Prof. Wayan Lasmawan, Nomor : 2497/UN48.2/KP/2020 15 Agustus 2020 Perihal : Bekerja dari Rumah (BDR).
Upaya antisipasi penyebaran kasus, Undiksha juga sudah menerapkan perkuliahan berbasis daring. Selain itu aktivitas kampus di tengah new normal juga tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. “Selama ini kami telah melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19, dengan melakukan penyemprotan disinfectan di semua lingkungan kampus dan menyiapkan handsanitizer serta instrumen lain yg dibutuhkan sesuai SOP pencegahan covid-19,” kata Lasmawan.
Atas kejadian ini, imbuh Lasmawan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Buleleng untuk melakukan tracing serta tes swab kepada semua staf yang pernah kontak. “Kami berharap semoga semua pegawai bisa mentaati SOP dan kebijakan yang telah kita tetapkan,” paparnya. Sementara Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, membenarkan ada guru besar Undiksha Singaraja yang meninggal dunia. “Inggih berdasarkan info dari kampus memang ada guru besar yang meninggal tadi pagi. Hanya saja beliau sejak awal dirawat di RSUP Sanglah, sehingga catatan mediknya ada pada Gugus Tugas Provinsi, saya tidak bisa memberikan penjelasan karena tidak memiliki catatan mediknya,” jelasnya. (bs)