KAPOLRES BADUNG SILATURRAHMI DENGAN JMSI BALI
BADUNG – Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, SIK, mengajak media di Bali untuk bersama membangun Bali. Media massa memiliki posisi yang penting dalam kehidupan masyarakat, dan dapat mempengaruhi khalayak melalui pesan berupa informasi, hiburan, pendidikan maupun pesan-pesan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, SIK, saat bersilaturahmi dan berbincang ringan dengan pengelola media siber yang tergabung di Jaringan Media Siber Indonesi (JMSI) Provinsi Bali di D’Abian Sari, Badung, Senin (27/7).
Menurutnya, sebagai bentuk dari pentingnya media dapat dilihat dari pengaruh yang dirasakan oleh khalayak. Mulai dari aspek kognitif, afektif, hingga konatif dari media massa. Tetapi Roby, panggilan akrab AKBP Roby Septiadi, mengingatkan walaupun posisi dan peran media sangat penting, masyarakat juga harus berhati-hati dengan media, mengingat bahwa sifat media yang begitu fleksibel. Nilai-nilai yang kurang pas atas peranan media bisa saja terjadi, baik dari media massa apalagi saat ini adanya peran media sosial yang seolah-olah informasi yang ada di media sosial adalah produk jurnalistik padahal bukan. Sehingga perlu adanya perhatian dari setiap pihak, baik dari pengelola media hingga masyarakat itu sendiri. Keikutsertaan beberapa pihak dalam memperhatikan media diharapkan dapat menyaring hal-hal negatif yang mungkin dapat terjadi.
“Media sosial sudah disepakati oleh Dewan Pers Indonesia bukan produk jurnalistik. Seyogyanya, harusnya media-media siber yang berdiri berdasarkan aturan jurnalistik, teman-teman sebagai counter media sosial, bukan malah sebagai suporter media sosial supaya mereka dapat eksis. Media sosial kan bukan produk jurnalistik, tidak ada kaedah-kaedah jurnslistik di situ. Sepakat ya. Tetapi anehnya, masih ada bahkan sering dijadikan sumber berita oleh jurnalis. Kan konyol menurut saya, ini menjadi catatan saya,” terang Robby.
Ia menegaskan, dengan adanya beberapa kasus aktivitas media massa dan media sosial, kehadiran JMSI Bali dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pers yang semakin profesional, wartawan dan juga perusahaan media yang profesional. “Ekosistem pers yang profesional dibutuhkan untuk membangun masyarakat demokratis yang berorientasi kemajuan. Pemberitaan yang mengedepankan sensasi akan menciptakan ketidakpastian dan mendorong kepanikan di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ketua JMSI Bali, Ikhwan Syah Nasution, mengapresiasi atas apa yang disampaikan Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, SIK. Pada dasarnya JMSI Bali hadir dan lahir dengan tujuan mulia untuk bersama-sama bergandengan tangan dalam hal upaya ikut terlibat dalam pembangunan khususnya di Bali yang lebih baik lagi kedepannya. “JMSI berupaya menjadi organisasi media yang mampu memberikan kontribusi positif dalam pembangunan khususnya di Bali melalui informasi, pemberitaan media masa khususnya media siber yang tergabung melalui karya jurnalistik yang berdasarkan ketentuan dan aturan yang berlaku saat ini,” ujarnya.
Ikhwan berharap, apa yang menjadi harapan dan catatan Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, SIK, juga menjadi harapan dan catatan semua pengurus dan anggota JMSI kedepannya, bahwa media massa saat memberikan informasi, hiburan, pendidikan maupun pesan-pesan melalui pemberitaan harus melalui penyaringan yang ketat.
“Berita yang disuguhkan harus berdasarkan fakta, dan data yang disuguhkan sudah melaui kroscek secara mendalam, tidak hanya berdasarkan informasi dari media sosial saja,” tegasnya. Dari pertemuan tersebut, Roby Septiadi secara pribadi ikut mendukung program JMSI Bali dalam kegiatan membagikan daging kurban saat Hari Raya Idul Adha dengan menyerahkan sebanyak 2 ekor kambing, dan JMSI 1 ekor kambing yang nantinya akan diserahkan kepada yang berhak melalui pengurus JMSI Bali. Hal tersebut disambut gembira oleh Ketua JMSI Bali Ikhwan Syah Nasution, dan berkomitmen untuk menggelar acara pembagian daging kurban pada saat Hari Raya Idul Adha. (bs)