DENPASAR – Pandemi Covid-19 memberikan dampak siginifikan di segala sektor kehidupan manusia di dunia. Wabah ini mengajarkan kita semua untuk membangun semangat gotong royong dalam satu perasaan dengan rasa solidaritas yang tinggi melalui kemitraan dan tanggung jawab sosial seluruh pihak.
Sebagai upaya untuk menciptakan pola ketahanan pangan yang terpadu, berkelanjutan dan tepat sasaran, Pemkot Denpasar melalui Bagian Kerjasama Setda Kota Denpasar bersama Dinas Sosial Kota Denpasar membangun kemitraan dengan pengelola dapur umum “Bantu Sesama” dalam uluran tangan untuk kehidupan. “Dapur Umum Bantu Sesama ini merupakan program kemitraan yang murni menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikelola secara langsung oleh pengelola dapur umum “Bantu Sesama” yang bernama Dapur Umum SOS.
“Dapur Umum ini benar-benar disinergikan dalam tajuk Uluran Tangan untuk Kehidupan membantu sesama baik warga yang sehat, warga yang terisolasi maupun warga yang benar-benar membutuhkan,” ujar Kabag Kerjasama Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati di Ruangan Kerjanya, Selasa (28/7).
Lebih lanjut dikatakan, keberadaan dapur umum SOS merupakan pelayanan publik yang langsung dirasakan riil oleh masyarakat. Setiap harinya dapur umum ini berkeliling ke desa-desa ataupun kelurahan-kelurahan untuk membagikan nasi bungkus yang bernutrisi baik kepada warga yang sehat sekaligus sosialisiasi protokol kesehatan kepada warga tata cara hidup sehat, membagikan nasi bungkus untuk warga yang terisolasi mandiri akibat transmisi Lokal.
“Semangat gotong royong dalam satu perasaan harus tetap berjalan secara kemiteraan yang merupakan tanggung jawab sosial masing-masing pihak untuk mewujudkan kemitraan antara Pemerintah Kota Denpasar kepada seluruh pihak. Semangat gotong royong melalui Dapur Umum Bantu Sesama SOS sangat diharapkan berperan untuk lebih mendalam menggugah untuk berkontribusi di dalam menyelematkan warga di bidang pangan tanpa melihat agama, suku, ras dan lainnya,” ujar Laxmy.
Pihaknya menyadari bahwa keberadaan Dapur Umum SOS yang saat ini membuka Posko di Rumah Sanur merupakan pelayanan publik yang riil yang sangat dirasakan manfaatnya bagi warga Kota Denpasar. Tanpa disadari Dapur Umum ini juga memberikan andil yang cukup besar bagi kesehatan warga Kota Denpasar yang melakukan Isolasi mandiri sembuh bertambah banyak.
“Dapur Umum SOS ini telah bergerak melalui dana CSR sejak pandemic Covid ini melanda Kota Denpasar bulan April sampai dengan saat ini dan telah berjalan selama 4 bulan dengan terus menerus berkeliling ke desa desa dan kelurahan kelurahan serta membuka rasa kepedulian pihak ketiga untuk berpartisipasi di dalam donasi di dapur Umum SOS,” ungkapnya.
Founder Dapur Umum SOS, Mr Bo Holmgreen didampingi Penanggung Jawab, Mansur Pasaribu mengatakan bahwa Dapur Umum ini merupakan sesuatu yang mulia sebagai tugas sosial untuk lebih membuka jaringan kerjasama banyak pihak. Pembatasan Kegiatan Masyarakat diberlakukan dan wajib dilaksanakan oleh seluruh pihak juga patut didukung dengan bantuan sosial di bidang pangan dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility sebagai tanggung jawab sosial seluruh pihak, mengingat dana Pemerintah tidak begitu cukup untuk membiayai pandemic Covid-19.
Pihaknya menjelaskan, berbagai kegiatan telah dilaksanakan mulai dari penyebaran nasi bungkus kepada warga yang terdampak Covid-19 di seluruh desa/kelurahan, baik warga yang melakukan isolasi akibat transmisi lokal, warga yang sehat dan tetap mebutuhkan nutrisi yang sehat. Berbagai pihak juga turut andil dalam aksi sosial ini, mulai dari Kepolisian, Ombudsman, aparat desa/kelurahan serta Satgas Covid-19 di dalam penerapannya serta memberikan semangat gotong royong kebersamaan kepada masyarakat untuk menjaga imun tubuh. “Dalam situasi ini diharapkan ketergugahan seluruh pihak di dalam penyediaan pangan untuk masyarakat sangat dibutuhkan dengan jangkauan yang lebih luas,” jelasnya.
Holmgreen menjelaskan bahwa resiko dan tantangan tentu saja terjadi, dalam hal ini resikonya adalah jumlah warga yang terkena Covid-19 sangat meningkat akibat kurang kesadaran di dalam penerapan protocol kesehatan. Masyarakat masih menganggap ini hal yang biasa-biasa terjadi, namun tidak disadarinya jumlah transmisi local yang meningkat tajam masih menghantui Kota Denpasar sebagai kota yang heterogen dengan kepadatan penduduknya tersebar di empat kecamatan, Keberadaan Dapur Umum Bantu Sesama menjadi tantangan untuk tetap bertahan dalam situasi seperti ini.
Pihaknya menambahkan, Dapur Umum SOS ini juga melibatkan pihak Kepolisian di dalam penyediaan nasi bungkus serta Tim TAGANA Dinas Sosial Kota Denpasar berkolaborasi dan menggunakan protocol kesehatan di dalam penyajiannya termasuk pembagian di lapangan kepada warga Kota Denpasar serta warga yang terisolasi. “Semangat gotong royong terus diupayakan tanpa mengenal lelah untuk menggugah dalam satu perasaan Uluran Tangan Untuk Kehidupan dalam kemitraan memerlukan sinergritas sesama akan ketulusan dan keikhlasan,” jelasnya. (bs)