DOKUMEN YANG GUNAKAN MEDIA CETAK LAMA TETAP SAH
DENPASAR – Sebagai bentuk penerapan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 109 Tahun 2019 tentang formulir dan buku yang digunakan dalam Administrasi Kependudukan, Pemkot Denpasar melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melaksanakan penyesuaian. Dimana, pencetakan dokumen Adminitrasi Kependudukan tidak lagi menggunakan blanko security printing, melainkan menggunakan Kertas HVS 80 gram berwarna putih. Sedangkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Identitas Anak (KIA) masih tetap menggunakan bahan yang sama.
Kadisdukcapil Kota Denpasar, I Dewa Gde Juli Artabrata, saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (29/6) menjelaskan bahwa seluruh administrasi kependudukan sedianya mulai 1 Juli mendatang akan menggunakan bahan kertas HVS 80 gram berwarna putih. Hal ini sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 109 Tahun 2019.
“Iya ada pergantian dokumen cetak adminduk serentak seluruh Indonesia yang menyesuaikan dengan Permendagri Nomor 109, dimana tidak lagi menggunakan blanko security printing, melainkan menggunakan kertas HVS 80 gram berwarna putih mulai 1 Juli mendatang, khusus untuk KTP-el dan KIA masih tetap menggunakan bahan yang sama,” kata Dewa Juli.
Lebih lanjut dijelaskan, adapun dokumen adminduk yang akan mengalami perubahan media cetak meliputi Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Kematian, Kartu Keluarga, Surat Keterangan Pindah (SKPWNI, SKPOA, dan SKPLN), serta layanan lainya. Sedangkan KTP el dan KIA masih tetap menggunakan bahan yang sama.
Namun demikian, lanjut Dewa Juli, dokumen adminduk yang diterbitkan sebelum tanggal 1 Juli masih menggunakan media blanko security printing dan masih sah dan tetap berlaku. “Jadi yang sudah mencetak sebelumnya dengan menggunakan bahan yang lama atau security printing tetap berlaku dan sah, jadi baik yang bahan security printing atau kertas HVS 80 Gram berwarna putih tetap berlaku dan sah sebagai dokumen adminduk, jadi tidak perlu diperbaharui kecuali ada perubahan,” jelas Dewa Juli, seperti dirilis Humas Denpasar.
Dewa Juli menambahkan bahwa kendati ada perubahan media, layanan di Disdukcapil Kota Denpasar tetap terpusat pada layanan Sistem Pendaftaran Daring (Si Taring). Selain itu, untuk surat pindah datang juga sudah disiagakan di Desa/Lurah berbasis digitalisasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
“Jadi masyarakat diharapkan nantinya tidak kaget ketika ada perubahan media cetak dokumen adminduk, kekuatanya tetap sama dan sah berlaku, baik yang lama menggunakan media security printing, ataupun yang menggunakan Kertas HVS 80 Gram warna putih,” pungkas Dewa Juli. (bs)