BANGLI – Banjir bandang yang terjadi di Banjar Hulu Danu Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Jumat, 7 Pebruari 2020, adalah salah satu bencana yang terjadi dari perpaduan cuaca ekstrem dengan tata ruang lahan yang berubah. Intensitas hujan tinggi di bagian atas bukit dari Banjar Kayu Padi, Desa Belandingan dan Desa Pinggan mengakibatkan banjir bandang dengan membawa lumpur setinggi 1 meter.
Banjir bandang itu merusak 8 unit mobil, 20 unit motor, 1 sekolah TK. Juga menyebabkan jembatan putus dan robohnya tiang listrik. Lahan pertanian juga rusak, dan 40 rumah warga terendam lumpur. Sebanyak 4 KK harus mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
BPBD Provinsi Bali bersama Muspida Bangli, TNI/Polri, Kementerian PU Marga Jalan Nasional Bali Timur, BPBD Kabupaten Bangli dan instansi terkait lainnya bersama masyarakat bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir bandang. Dengan menggunakan alat berat, mereka melakukan pembukaan akses jalan Kintamani menuju Pura Hulun Danu Songan. Juga membersihkan lingkungan rumah warga yang terkena lumpur.
“Kami hadir bersama masyarakat Bangli dalam semangat kekeluargaan sebagai bagian tugas kemanusiaan. Mobil ambulans kami siagakan pula sebagai antisipasi masyarakat yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan,” ujar Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, Sabtu (8/2/2020). Dalam jangka panjang, kata Rentin, upaya mitigasi bencana harus dikedepankan, sehingga kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan. Bencana hampir berulang terjadi di kawasan Songan, Bangli. Masyarakat diharapkan mengenali penyebab banjir, memahami tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah terjadi banjir sehingga masyarakat selalu siap siaga di lingkungan dengan risiko bencana. (bs)